tag:blogger.com,1999:blog-84572596823349651452024-03-13T11:03:30.859+07:00MESINPengapian Motor, PermesinanSalwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.comBlogger43125tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-71863214136534318202020-05-08T14:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:12.254+07:00 Ulasan Tentang Mesin Bubut<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-qIdJehSt5Ks/VkA-5eKvp7I/AAAAAAAAAbU/ldq8Rxmf_PY/s400/bubut.jpg><p><p><b>Pada sesi ini akan dipelajari materi menjadi berikut :</b><p><p><p>01. Fungsi & Prinsip Kerja Mesin Bubut Standar,<p>02. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut Standar,<p>03. Perlengkapan Mesin Bubut Standar<p>04. Ukuran/Spesifikasi Mesin Bubut Standar<p>05. Bor Senter (Centre Drill),<p>06. Mata Bor (Twist Drill)<p>07. Kontersing (Counttersink),<p>08. Konter Bor (Counter Bore)<p>09. Rimer Mesin (Reamer Machine),<p>10. Kartel (Knurling)<p>11. Pahat Bubut<p>12. Klasifikasi Pahat Bubut<p>13. Geometris Pahat Bubut<p>14. Kerusakan pada pahat bubut<p><p><b>1. Tujuan Pembelajaran</b><p>Setelah mengusut materi ini, peserta diklat dapat:<p>1. Menjelaskan fungsi mesin bubut standar<p>2. Menjelaskan fungsi bagianbagian primer mesin bubut<p>3. Mengoperasikan bagianbagianutama mesin bubut<p>4. Menjelaskan fungsi perlengkapan mesin cabut<p>5. Menggunakan perlengkapan mesin cabut<p><b>2. Deskripsi</b><p><p>Mesin cabut baku, merupakan salahsatu jenis mesin cabut yg paling banyak dipakai dalam bengkel bengkel pemesinan baik itu diindustri manufaktur, lembaga pendidikan kejuruan dan forum diklat atau training. Pertimbangannya adalah jenis mesin cabut ini mempunyai bentuk yg relatif sederhana, ukurannya nir terlalu akbar, mudah meggunakannya dan mudah bentuknya. Contoh salahsatu contoh mesin bubut baku yg generik digunakan bisa dipandang pada (Gambar 1.1).<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-uSpMvTkoj3U/VW_y3fEITjI/AAAAAAAAEKU/PPK69YCajgs/s400/gbr%2B1.1.jpg><p><p><p>Gambar 1.1. Mesin cabut standar<p><p><p><b>3. Uraian Materi</b><p><p><p>Materi yg akan dibahas menjadi berikut.<p><p><p>A. Fungsi dan Prisip Kerja Mesin Bubut Standar<p>b. Bagianbagian Utama Mesin Bubut Standar<p>c. Perlengkapan Mesin Bubut Standar<p>d. Ukuran/Spesifikasi Mesin Bubut Standar<p><p><p><b>3.1 Fungsi & Prinsip Kerja Mesin Bubut Standar</b><p><p><p>Pada prinsipnya mesin cabut standar memiliki fungsi yg sama menggunakan jenis mesin bubut lainnya, yaitu buat: membubut muka/facing, rata lurus & bertingkat, tirus, mengalur, memotong, mengulir, membangun/mengebor, memperbesar lubang, mengkartel,mereamer dll. Contoh gambaran fungsi mesin cabut standar bisa ditinjau pada (Gambar 1.2a)<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-Hj8owkmIUZI/VW_zZVmxPvI/AAAAAAAAEKc/DreSr33HCmo/s1600/gbr%2B1.2.jpg><p><p><p>Gambar 1.2a. Ilustrasi fungsi mesin cabut baku<p><p><p>Sedangkan prinsip kerjanya merupakan: Spindel mesin berputar membawa benda kerja dan alat pangkas bergeser mendekati/ menjahui cekam,dan akan terjadi pemotongan/ penyayatan apabila putaran benda kerja antagonis arah dengan mata sayat indera pangkas menggunakan sudut kebebasan tertentu. Ilustrasi terjadinya mutilasi dalam proses pembubutan, dapat dipandang dalam (Gambar 1.2b)<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-yqHRxaa6fd0/VW_0TDfONaI/AAAAAAAAEKo/Ez3B7VZJ8bc/s400/gbr%2B1.2b.jpg><p>Gambar 1.2b. Ilustrasi terjadinya pemotongan dalam proses pembubutan<p><p><p>Dari penerangan berbagai fungsi & prisip kerja mesin cabut baku diatas, menggunakan menggunakan banyak sekali tekni proses pembubutandapat membuat beberapa produk sesuai spesifikasi yang sudah ditetapkan. Beberapa contoh produk output pembubutan dapat dilihat pada (Gambar 1.3).<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-HBYzUuhFoOM/VW_0kmSx41I/AAAAAAAAEKw/l7OmTAv7enE/s1600/gbr%2B1.3.jpg><p>Gambar 1.Tiga. Beberapa model produk output pembubutan<p><p><p>Untuk dapat menghasilkan berbagai jenis produk sebagaimana gambar diatas, mesin bubut baku/senter wajib memiliki bagianbagian primer dan dilengkapi menggunakan beberapa perlengkapan mesin yang berfungsi sebagi indera pendukung dalam ketika proses pembubutan.<p><p><p><b>3.2 Bagian - bagian Utama Mesin Bubut Standar</b><p><p><p>Masing masing bagian primer mesin cabut standar mempunyai nama & fungsi masingmasing. Beberapa nama bagian utama mesin cabut baku dan fungsinya adalah sebagai berikut:<p><p><p><b> <i>1) Kepala Tetap (Head Stock)</i> </b><p><p><p>Kepala tetap (head stock), terdapat spindle utama mesin (Gambar 1.4) yang berfungsi sebagai dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), cekamkollet (collet chuck) , senter tetap (dead centre), atau pelat pembawa rata (face plate) & pelat pembawa berekor (driving plate). Alat indera perlengkapan tersebut dipasang pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau hambatan benda kerja yang akan dikerjakan pada mesin cabut (Gambar 1.5).<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-rZEA0ByokVA/VW_31UhiPJI/AAAAAAAAEK8/mwt-CE_pOKA/s400/gbr%2B1.4.jpg><p>Gambar 1.4. Kepala tetap, tampak spindel utama mesin<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-9xU1JQ4AO_4/VW_4AX9PS3I/AAAAAAAAELE/-SbICJ2t4kg/s400/gbr%2B1.5.jpg><p><p><p>Gambar 1.Lima. Kepala tetap, terpasang cekam (chuck)<p><p><p>Konstruksi ketua tetap didalamya terdapat beberapa susunan system mekanik, pada bagian sisi samping kiri kepala permanen dalam umumya masih ada system mekanik penggerak primer mesin berupa roda pully & sabuk V (V belt) yg dihubungkan dengan motor penggerak buat memutar poros spindel. Selain itu juga masih ada system mekanik pengatur putaran mesin & kecepatan pemakanan (feeding) berupa beberapa roda pully & sabuk V (V belt) atau berupa susunan beberapa buah roda gigi (Gambar 1.6).<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-AJ_Ql6pyjEI/VW_4dODd1CI/AAAAAAAAELM/hHBv1KdAnJQ/s400/gbr%2B1.6.jpg><p><p><p>Gambar 1.6. System penggerak dan pengatur putaran mesin/ kecepatan pemakanan menggunakan roda pully & sabuk V<p><p><p>Selain itu pada ketua tetap, terdapat gear box yg berisi susunan system transmisi mekanik berupa beberapa komponen diantaranya: roda gigi berikut poros tumpuannya, lengan penggeser posisi roda gigi dan susunan mekanik lainnya yg berfungsi atau digunkan sebagai pengatur kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan & arah pemakanan (Gambar 1.7). Susunan system transmisi mekanik tadi, dihubungkan menggunakan beberapa tuas/ handel dibagian sisi luar bagian depannya, yang rancangan atau didesainnya dibuat sedemikan rupa supaya seseorang operator mudah & simpel buat menjanggkau pada mengatur & merubah tuas/ handel tersebut sinkron dengan kebutuhan pengopersian dari tuntutan pekerjaan.<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-tg6ZZ-YW9ZE/VW_-cluF1TI/AAAAAAAAELc/-EO8d56_Tfs/s400/gbr%2B1.7.jpg><p><p><p>Gambar 1.7. Gear box pada ketua tetap<p><p><p>Setiap mesin cabut dengan brand atau prabrikan yang tidak sinkron, dalam umumnya mempunyai posisi & konstruksi tuas/ handel yang berberbeda jua walaupun pada prinsipnya mempunyai fungsi yang sama. Contoh dalam jenis mesin cabut baku "Celtic 14?, dapat memperoleh putaran mesin yg berbedabeda bila interaksi diantara roda gigi diadalamnya diubahubah menggunakan tuas pengatur kecepatan putaran yaitu "A? (kerja tunggal) & "B? (kerja ganda). Putaran cepat (tinggi) biasanya dilakukan dalam kerja tunggal, yaitu diharapkan buat pembubutan dengan tenaga ringan atau pemakanan kecil (finising), sedangkan putaran lambat dilakukan pada kerja ganda. Yaitu diperlukan untuk membubut dengan tenaga besar dan sayatan tebal (pengasaran). Sedangkan tuas "C dan D? Berfungsi mengatur kecepatan putaran transportir yg berhubungan dengan kehalusan pembubutan dan jenis ulir yg akan dibuat (bisa ditinjau pada pelat tabel pembubutan & ulir).<p><p><p><b> <i>2) Kepala Lepas (Tail Stock)</i> </b><p><p><p>Kepala tanggal (tail stock) (Gambar 1.8), dipakai sebagai dudukan senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) & mata bor bertangkai tirus yg pemasanganya dimasukkan dalam lubang tirus (sleeve) kepala lepas. Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang pada ketua lepas dengan tujuan untuk mendukung ujung benda kerja supaya putarannya stabil, sedangkan cekam bor atau mata bor dipasang dalam ketua tanggal dengan tujuan buat melakukan proses pengeboran. Setelah kepala tanggal dikencangkan, buat bisa melakukan dorongan senter permanen/senter putar dalam waktu digunakan buat menunda benda kerja atau melakukan pengeboran pada kedalaman tertentu, ketua lepas dilengkapai roda putar (Gambar 1.9) yg disertai sekala garis ukur (nonius) dengan ketelitian tertentu, yaitu antara 0,01 s.D 0,05 mm.<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-1pYeMS4cJhE/VW__Zm5c6gI/AAAAAAAAELk/3q8qZV5MLQo/s400/download.png><p><p><p>Gambar 1.8. Kepala Lepas dan fungsinya<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-ptzr_aWM5F0/VW__e7h_4jI/AAAAAAAAELs/uz3ERzg3VvE/s400/download%2B%25281%2529.png><p><p><p>Gambar 1.9. Roda Putar pada kepala tanggal<p><p><p>Kepala lepas memiliki ketinggian sumbu senter yang sama dengan sumbu senter ketua permanen & pada penggunaannya bisa digeser sepanjang alas (bed) menggunakan cara mengendorkan baut pengikatnya. Selain itu, konstruksi kepala tanggal terdiri dari 2 bagian yaitu alas dan badan yang diikat menggunakan dua buah baut yang terletak pada sisi kanan & kiri bodinya, menggunakan tujuan supaya bisa<p>digeser untuk keperluan mengatur kesepusatan dengan sumbu senter kepala tetap yaitu buat keperluan proses pembubutan lurus dan pengeboran, atau tidak sepusat dengan sumbu kepala tetap yaitu buat keperluan proses pembubut tirus.<p><p><p><b> <i>3) Alas/Meja Mesin (Bed machine)</i> </b><p><p><p>Alas/meja mesin bubut (Gambar 1.10), dipakai sebagai tempat kedudukan ketua tanggal, eretan, penyangga diam (steady rest) & adalah tumpuan gaya pemakanan pada ketika pembubutan. Bentuk alas/meja mesin bubut bermacam macam, terdapat yang datar & terdapat yg salah satu atau ke 2 sisinya mempunyai ketinggian eksklusif. Selain itu, indera/meja mesin bubut memilki permukaannya yang sangat halus, homogen & kedataran dan kesejajaranya dengan ketelitian sangat tinggi, sebagai akibatnya gerakan ketua tanggal dan eretan memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat berjalan lancar dan stabil sehingga bisa membuat pembubutan yang presisi. Jika alas ini telah aus atau rusak, akan menyebabkan hasil pembubutan yang tidak baik atau sulit mendapatkan<p>output pembubutan yang sejajar.<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-Of7VE7Sb8DQ/VXBhcFGCdsI/AAAAAAAAEMA/L2lvpJUW3ec/s400/gbr%2B1.10.jpg><p>Gambar 1.10. Alas/ bed mesin<p><p><i> <b>4) Eretan (<i>Carriage</i>)</b> </i><p><p>Eretan<i>(carriage)</i>,terdiri dari tiga bagian/ elemen diantaranya: (1).<b></b>Eretan memanjang (<i>longitudinal carriage)</i>terlihat pada (Gambar 1.11a), berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau menajaui spindle mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/alas mesin dan sekaligus sebagai dudukan eretan melintang. (2).<b></b>Eretan melintang<i>(cross carriage)</i> terlihat pada (Gambar 1.11b), berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjaui sumbu senter, secara manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas. (3).<b></b>Eretan atas<i>(top carriage)</i> terlihat pada (Gambar 1.11c), berfungsi untuk melakukan pemakanan secara manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai penyetelannya.</p>Jika dilihat dari konstruksinya, eretan melintang bertumpu pada eretan memanjang dan eretan atas bertumpu pada eretan melintang. Dengan demikian apabila eretan memanjang digerakkan, maka eretan melintang dan eretan atas juga ikut bergerak/bergesar bersama-sama.<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-jlYBRu6HDcA/VXBisrGMHWI/AAAAAAAAEMM/bZkt-EG-ZS8/s1600/gambar%2B111.png><p>Gambar 1.11. Eretan (<i>carriage</i>) memanjang, melintang dan atas<p><p><p>Untuk mengatur dan melakukan besarnya pemakanan dan mengatur panjang pemakanan pada saat melakukan proses pembubutan, dapat diatur menggunakan skala garis ukur<i>(</i> <i>nonius</i> <i>)</i> yang memiliki ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya (Gambar 1.12). Pada umumnya untuk eretan memanjang memilki ketelitian skala garis ukurnya lebih kasar jika dibandingkan dengan ketelitian skala garis ukur yang terdapat pada eretan memanjang, yaitu antara 0,1 s.d 0,5 mm dan untuk eretan melintang antara 0,01 s.d 0,05 mm. Skala garis ukur (<i>noniuos)</i>ini diperlukan untuk dapat mencapai ukuran suatu produk dengan toleransi dan suaian yang terdapat pada gambar kerja.<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-dasnewiskIQ/VXDmzHeYcMI/AAAAAAAAENM/duNUEUGnl3k/s1600/Gambar%2B112.png><p>Gambar 1.12. Nonius pada roda pemutar eretan memanjang & melintang<p><p><p>Terjadinya gerakan secara otomatis eretan memanjang dan eretan melintang, karena adanya poros pembawa dan poros transportir yang dihubungkan secara mekanik dari gear box pada kepala tetap menuju gear box mekanik pada eretan<i>(apron)</i> <i>.</i> Pada gear box mekanik eretan, dihubungkan melalui transmisi dengan beberapa tuas/ handel dan roda pemutar yang masing memilki fungsi yang berbeda.<p><p><p><i> <b>5) Poros Transportir dan Poros Pembawa</b> </i><p><p>Poros transportir (Gambar 1.13a) adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium dengan jenis ulir<i>whitworth (inchi)</i>atau metrik (mm), berfungsi untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 ÷ 8 mm.<p>Poros pembawa (Gambar 1.13b) adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis.<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-XlBDgvwVUxI/VXDn19BkDOI/AAAAAAAAENU/aNNq5fWoGs8/s1600/gbr%2B1.13.jpg><p><p><p>Gambar 1.13. Poros transporter dan proros pembawa eretan<p><p><p><i> <b>6) Tuas/Handel</b> </i><p>Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang berbeda, pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaan berbeda. Maka dari itu, didalam mengatur tuas pada setiap melakukan proses pembubatan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang terdapat pada mesin bubut tersebut. Contoh posisi tuas-tuas pengatur kecepatan putar, feeding, penguliran dan pengubah arah pemakanan, dapat dilihat pada (Gambar 1.14)<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-U1UQEv8M60Q/VXDoCD7emnI/AAAAAAAAENc/kVUECr36QDk/s1600/gbr%2B1.14.jpg><p>Gambar 1.14. Contoh posisi tuas-tuas pengatur kecepatan putar, feeding, penguliran dan pengubah arah pemakanan<p><p><p><i> <b>7) Pemegang Pahat Bubut (<i>Tools Post</i>)</b> </i><p>Pemegang atau penjepit pahat Pahat bubut<i>(Tools Post)</i> <i>,<b></b> </i>digunakan untuk memegang atau menjepitpahat bubut pada saat melakukan proses pembubutan. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam yaitu, pemegang pahat bubut standar dan pemegang pahat bubut dapat disetel<i>(justable tool poss).</i><p><p><ul><li><b>Pemegang Pahat Bubut Standar<i>(Standar Tools Post)</i> </b></ul><p>Pengertian pemegang pahat bubut standar adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubut harus dengan memberi ganjal sampai dengan ketinggiannya tercapai dan pengencangan pahat bubutdilakukan dengan dengan cara yang standar, yaitu dengan mengencangkan baut-baut yang terdapat pada bagian atas pemegang pahat.<p><p><p>Pemegang pahat bubut standar, jika dilihat dari model dudukannya terdapat dua jenis yaitu, dudukanpahat bubut jumlah satu dan empat. Beberapa contoh pemegang pahat bubut standar dapat dilihat pada (Gambar 1.15). Pemegang pahat bubut dengan dudukan satu, hanya dapat digunakan untuk mengikat/menjepit pahat bubut sebanyak satu buah, sedangkan pemegang pahat bubut dengan dudukan empat dapat digunakan untuk mengikat/menjepit pahat bubut sebanyak empat buah sekaligus, sehingga pada saat proses pembubutan membutuhkan beberapa bentuk pahat bubut akan lebih praktis prosesnya jika dibandingkan menggunakan pemegang pahat bubut dudukan satu.<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-P9BcUM9latQ/VXDodfDGE0I/AAAAAAAAENk/SV0riNp6omM/s1600/Gambar%2B115.png><p><p><p>Gambar 1.15. Beberapa contoh pemegang pahat standar<p><p><ul><li><b>Pemegang Pahat Bubut Dapat disetel<i>(Justable Tooll Post)</i> </b></ul><p><p><p>Pengertian pemegang pahat bubut dapat disetel adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubutdapat disetel ketinggiannya tanpa harus member ganjal pada bagian bawahnya, karena pada bodinya sudah terdapat dudukan rumah pahat yang konstruksinya disertai kelengkapan mekanik yang dengan mudah dapat disetel atau diatur ketinggian pahat bubutnya, dengan cara mengendorkannya.<p><p><p>Jenis pemegang pahat bubut dapat disetel, jika dilihat dari konstruksi dudukan rumah pahatnya terdapat dua jenis yaitu, pemegang pahat bubut dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah dan pemegang pahat bubut dapat disetel dengan dudukan rumah lebih dari satu/ multi.<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-KvebkyGH9X0/VXDo2pVbSCI/AAAAAAAAENs/ZnnnLhrnJ00/s1600/gbr%2B1.16.jpg><p><p>Gambar 1.16. Beberapa contoh pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-ZYDgxGh8oP4/VXDpAk6uVHI/AAAAAAAAEN0/gAJe4tKvygo/s1600/gbr%2B1.17.jpg><p><p>Gambar 1.17. Beberapa jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat lebih dari satu<p><p>Untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah, karena hanya terdapat dudukan rumah pahat satu buah apabila ingin mengganti jenis pahat yang lain harus melepas terlebih dahulu rumah pahat yang sudah terpasang sebelumya. Sedangkan untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat lebih dari satu (multi), pada rumah pahatnya dapat dipasang dua buah atau lebih rumah pahat, sehingga apabila dalam proses pembubutan memerlukan beberapa jenis pahat bubut akan lebih mudah dan praktis dalam menggunakannya, karena tidak harus melepas/membongkar pasang rumah pahat yang sudah terpasang sebelumnya.<p><p><h4>3.3 Pelengkapan Mesin Bubut Standar</h4><p>Untuk mendukung berbagai proses pembubutan, mesin bubut standar terdapat beberapa jenis alat perlengkapan diantaranya: alat pencekam/ pengikat, alat pembawa, alat penahan/penyangga dan alat bantu pada saat melakukan proses mengebor. ]<p><i> <b>1) Alat Pencekam/Pengikat Benda Kerja</b> </i><p>Alat pecekam benda kerja digunakan untuk mencekam atau mengikat benda kerja agar posisinya tepat dan kuat, sehingga pada saat dilkukan proses pemotongan posisinya tidak berubah dan stabil. Alat jenis ini terdapat beberapa macam diantaranya :<p><p><ul><li><b>Cekam<i> (Chuck)</i> </b></ul><p>Cekam adalah salah satu alat perlengkapan mesin bubut yang fungsinya untuk menjepit/mengikat benda kerja pada proses pembubutan. Jenis alat ini apabila dilihat dari gerakan rahangnya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, cekam sepusat<i>(self centering chuck)</i> dan cekam tidak sepusat<i>(independent chuck).</i>Pengertian cekam sepusat adalah, apabila salah satu rahang digerakkan maka keseluruhan rahang yang terdapat pada cekam akan bergerak bersama-sama menuju atau menjaui pusat sumbu. Maka dari itu, cekam jenis ini sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda kerja yang benar-benar sudah silindris.<p><p><p>Cekam jenis ini rahangnya ada yang berjumlah tiga<i>(3 jaw chuck)</i> , empat<i>(4 jaw chuck)</i> dan enam<i>(6 jaw chuck)</i> seperti yang terlihat pada (Gambar 1.18).<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-3RE8zS92nHM/VXDsVQDiF1I/AAAAAAAAEOA/KeVMYIdxWL8/s1600/Gambar%2B118.png><p><p><p>Gambar 1.18. Cekam rahang tiga, empat dan enam sepusat<i>(self centering chuck)</i><p><p><p>Sedangkan pengertian cekam tidak sepusat adalah, masing-masing rahang dapat digerakkan menuju/ menjaui pusat dan rahang lainnya tidak mengikuti. Maka jenis cekam ini sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda-benda yang tidak silindris atau tidak beraturan, karena lebih mudah disetel kesentrisannya dan juga dapat digunakan untuk mencekam benda kerja yang akan dibubut eksentrik atau sumbu senternya tidak sepusat. Jenis cekam ini pada umumnya memilki rahang empat, dan beberapa contoh cekam rahang empat tidak sepusat (<i>independent chuck</i>) dapat dilihat pada (Gambar 1.19).<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-2ZMns85Ora8/VXDtYSMEmKI/AAAAAAAAEOI/-13QCi5fSJI/s1600/Gambar%2B119.png><p><p><p>Gambar 1.19. Beberapa contoh cekam rahang empat tidak sepusat<i>(independent chuck)</i><p><p><p>Untuk jenis cekam yang lain, rahangnya ada yang berjumlah dua buah yang diikatkan pada rahang satu dengan yang lainnya, tujuannya agar rahang pada bagian luar dapat dirubah posisinya/ dibalik sehingga dapat mencekam benda kerja yang memiliki diameter relatif besar (Gambar 1.20). Caranya yaitu dengan melepas baut pengikatnya, baru kemudian dibalik posisinya dan dikencangkan kembali. Hati-hati dalam memasang kembali rahang ini, karena apabila pengarahnya tidak bersih, akan mengakibatkan rahang tidak tidak sepusat dan kedudukannya kurang kokoh/ kuat.<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-6ptYTSwi0ys/VXDtm-xxz2I/AAAAAAAAEOQ/nQ2-pguHKVM/s1600/Gambar%2B120.png><p><p><p>Gambar 1.20. Cekam dengan rahang dapat dibalik posisi rahangnya<i>.</i><p><p><p>Selain jenis cekam yang telah disebutkan diatas, masih ada jenis cekam lain yang juga sering digunkan pada proses pembubutan yiatu cekam yang memiliki rahang dengan bentuk khusus. Cekam jenis ini, digunakan untuk mengikat benda kerja yang memrlukan pengikatan dengan cara yang khusus (gambar 1.21).<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-ppiOBlbvJfY/VXDt3DQAvWI/AAAAAAAAEOY/fB6m6LtvbDk/s1600/Gambar%2B121.png><p><p><p>Gambar 1.21. Cekam dengan rahang bentuk khusus<p><p>Sebagimana telah diuraikan diatas, cekam pada saat digunakan harus dipasang pada spindel mesin. Cara pemasangannya tergantung dari bentuk dudukan/pengarah pada spindel mesin dan cekam. Keduanya harus memilki bentuk yang sama, sehingga bila dipasangkan akan stabil dan presisi kedudukannya. Bentuk dudukan/ pengarah pada spindel pada umumnya ada dua jenis yaitu, berbentuk ulir dan tirus (Gambar 1.22). Contoh cekam sepusat dan cekam tidak sepust terpasang pada spindel mesin, dapat dilihat pada (Gambar 1.23).<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-j7hJqJaAuVM/VXDuUGEkp4I/AAAAAAAAEOg/zz_-G99c-U8/s1600/Gambar%2B122.png><p><p><p>Gambar 1.22. Dudukan spindel mesin bubut bentuk ulir dan tirus<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-qWsrV_FLoz8/VXDucRh_sRI/AAAAAAAAEOo/U_kv3dENTf8/s1600/Gambar%2B123.png><p><p><p>Gambar 1.23. Contoh cekam sepusat dan tidak sepusat terpasang pada spindel mesin<p><p><ul><li><b>Cekam Kolet<i>(Collet Chuck)</i> </b></ul><p>Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk menjepit/mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif halus dan berukuran kecil. Pada mesin bubut standar, alat ini terdapat tiga bagian yaitu: kolet (<i>collet),</i>dudukan/ rumah kolet<i> (collet adapter)</i> dan batang penarik<i>(draw</i> <i> bar)</i>terlihat pada (Gambar 1.24). Bentuk lubang pencekam pada kolet ada tiga macam diantaranya, bulat, segi empat dan segi enam (Gambar 1.25).<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-3frIOBAkj24/VXDu_Ca30qI/AAAAAAAAEO4/Z2oZ5uLetwg/s320/gbr%2B1.24.jpg><p>Gambar 1.24. Beberapa contoh cekam kolet dengan batang penarik<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-aDObclhTwmk/VXDu1XDNgLI/AAAAAAAAEOw/3UpeWEXJqn8/s1600/Gambar%2B125.png><p>Gambar 1.25. Beberapa contoh bentuk kolet<p><p><p>Pemasangan kolet dengan batang penarik pada spindel mesin bubut harus dillakukan secara bertahap yaitu:<p><p><p>1). Pasang dudukan/rumah kolet pada spindel mesin (kedua alat harus dalam keadaan bersih).<p>2). Pasang kolet pada dudukan/rumah kolet (kedua alat dalam keadaan bersih) dan<p>3). Pasang batang penarik pada sipindel dari posisi belakang, selanjutnya kencangkan secara perlahan dengan memutar rodanya kearah kanan atau searah jarum sampai kolet pada posisi siap digunakan untuk menjepit/mengikat benda kerja (kekencangannya hanya sekedar mengikat kolet) - (Gambar 1.26).<p><p><p>Bila kolet akan digunakan, caranya setelah benda kerja dimasukkan pada lubang kolet selanjutnya kencangkan hingga benda kerja terikat dengan baik (Gambar 1.27)<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-F741xlao-w4/VXDvVDIJjEI/AAAAAAAAEPA/0AdrdKreORo/s1600/gbr%2B1.26.jpg><p>Gambar 1.26. Pemasangan kolet pada spindel mesin bubut<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-IxiM2r4QaI4/VXDvfLUhJjI/AAAAAAAAEPI/jcfUoUFIz7Y/s1600/1.27.jpg><p><p><p>Gambar 1.27. Pemasangan benda kerja pada kolet<p><p><p><i> <b>2) Alat Pembawa</b> </i><p><p><p>Alat pembawa pada mesin bubut, digunakan untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin. Yang termasuk alat pembawa pada mesin bubut adalah, pelat pembawa dan pembawa<i>(lathe doc).</i><p><p><p><i></i><b> <i>a)</i> </b> <i> <b> Pelat Pembawa</b> </i><p><p><p>Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan bertangkai<i>(</i> <i>driving plate)</i>danpelat pembawa permukaan rata<i>(face plate) -</i>(gambar 1.28). Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan pipih, berfungsi untuk memutar pembawa<i>(lathe-dog)</i> sehingga benda kerja yang terikat akan ikut berputar bersama spindel mesin (Gambar 1.29).<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-6PT64VXIL60/VXDwoHhpOQI/AAAAAAAAEPU/UPQMucOvIq4/s1600/Gambar%2B128.png><p>Gambar 1.28. Pelat pembawa permukaan bertangkai dan pelat pembawa rata<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-r4-ZR3J_IAg/VXDwuympoEI/AAAAAAAAEPc/jkZg7KjqE1A/s1600/Gambar%2B129.png><p><p><p>Gambar 1.29. Contoh penggunan pelat pembawa bertangkai dan rata<p><p><p>Untuk jenis pembawa permukaan rata<i>(face plate)</i> selain digunakan sebagai pembawa<i>lathe dog</i>, alat ini juga dapat digunakan untuk mengikat benda kerja yang memerlukan pengikatan dengan cara khsus (Gambar 1.30).<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-Jv2l0HRfLD0/VXDw-0NjMuI/AAAAAAAAEPk/XDcF2E2umEs/s1600/Gambar%2B130.png><p><p><p>Gambar 1.30. Contoh pengikatan benda kerja pada pelat pembawa<p><p><p><i> <b> b) Pembawa (Late-dog)</b> </i><p>Pembawa<i>(late-dog)<b></b> </i>pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis yaitu, pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok. Fungsi alat ini adalah untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin.<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-zOuoNS-65yU/VXDyVguS0eI/AAAAAAAAEPw/VOXznIry940/s1600/Gambar%2B131.png><p>Gambar 1.31. Contoh beberapa macam pembawa<i>(late-dog)<b></b> </i>berujung lurus<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-9MuX3LM3RXQ/VXDyb8NFWWI/AAAAAAAAEP4/jLHQiDQEuSo/s1600/Gambar%2B132.png><p>Gambar 1.32. Contoh beberapa macam pembawa<i>(late-dog)<b></b> </i>berujung bengkok<p>Didalam penggunaannya, pembawa berujung lurus digunakan berpasangan dengan plat pembawa permukaan bertangkai (Gambar 1.33) dan pembawa berujung bengkok digunakan berpasangan dengan plat pembawa beralur atau cekam mesin (Gambar 1.34). Caranya benda kerja dimasukkan kedalam lubang pembawa, kemudian diikat/dijepit dengan baut yang ada pada pembawa tersebut, sehingga akan dapat berputar bersama-sama dengan spindel mesin. Pembubutan dengan cara ini dilakukan apabila dikehendaki membubut menggunakan diantara dua senter.<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-I11eTXiOQhc/VXDynWuQDJI/AAAAAAAAEQA/ovsLRgMxbSs/s1600/1.33.jpg><p><p><p>Gambar 1.33. Penggunaan pembawa berujung lurus<p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-EDe-D44nMIY/VXDyr33JWcI/AAAAAAAAEQI/V7fVd9FoMmY/s1600/1.34.jpg><p>Gambar 1.34. Penggunaan pembawa berujung bengkok<p><b> <i>3) Alat Penyangga/ Penahan Benda Kerja</i> </b><p>Penyangga/penahan benda kerja adalah salah satu alat pada mesin bubut yang digunakan untuk menyangga atau menahan benda kerja yang memilki ukuran relatif panjang. Benda kerja yang berukuran panjang, pada saat dilakukan proses pembubutan jika tidak dipasang alat penyangga, kemungkinan hasil diameternya akan menjadi elips/oval, tidak silindris dan tidak rata karena terjadi getaran akibat lenturan benda kerja. Penyangga/ penahan pada mesin bubut standar ada dua macam yaitu, penyangga tetap<i>(steady rest)</i>dan penyangga jalan<i>(follow rest)</i><p><b></b><p><p><p><b> a)</b> <b> Penyangga/Penahan Tetap<i>(Steady Rest)</i> </b><p><p><p>Penggunaan penyangga/penahan tetap, dipasang atau diikat pada alas/meja mesin, sehingga kedudukannya dalam keadaan tetap tidak mengikuti gerakan eretan. Contoh beberapa macam bentuk penyangga/penahan tetap dapat dilihat pada (Gambar 1.35) dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.36)<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-GIcztvFKovg/VXD0AVjY-kI/AAAAAAAAEQU/hPHOOMJoSBQ/s1600/Gambar%2B135.png><p><p><p>Gambar 1.35. Contoh beberapa macam bentuk penyangga/penahan tetap<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-ne1V0tHsGBc/VXD0FIJj0oI/AAAAAAAAEQc/Xes4plQ_7C0/s1600/1.36.jpg><p><p><p>Gambar 1.36. Contoh penggunaan penyangga tetap<p><p><p><b></b><p><b> b) Penyangga/Penahan Jalan<i>(Follower Rest)</i> </b><p><p><p>Penggunaan penyangga jalan, pemasangannya diikatkan pada eretan memanjang sehingga pada saat eretannya digerakkan maka penyangga jalan mengikuti gerakan eretan tersebut. Contoh beberapa macam bentuk penyangga/ penahan jalan dapat dilihat pada (Gambar 1.37) dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.38)<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-sBDRQkULY_E/VXD02EV_KOI/AAAAAAAAEQk/4YmwrnSrbYw/s1600/Gambar%2B137.png><p><p><p>Gambar 1.37. Contoh beberapa macam bentuk penyangga jalan<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-NBSum___XWY/VXD09TwF9zI/AAAAAAAAEQs/7VI0L3tEato/s1600/1.38.jpg><p><p><p>Gambar 1.38. Contoh penggunaan penyangga jalan<p><p><p><b> <i>4) Senter Mesin Bubut</i> </b><p><p><p>Senter mesin bubut digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut agar tidak terjadi getaran atau stabil, yang posisi pemasangannya pada kepala lepas. Bahan/ material senter mesin bubut terbuat dari bahan baja paduan yang dikeraskan dan bahkan pada ujung senternya ada yang disisipkan dari bahan jenis<i>carbida</i> agar lebih tahan terhadap gesekan.<p><p>Terdapat dua jenis senter mesin bubut, yaitu senter tetap/ mati<i>(dead centre)</i> yang posisi ujung senternya diam tidak berputar pada saat digunakan dan senter putar<i>(rotary centre)</i> yang posisi ujung senternya selalu berputar pada saat digunakan. Contoh beberapa jenis senter tetap dapat dilihat pada (Gambar 1.39) dan Contoh beberapa jenis senter putar dapat dilihat pada (Gambar 1.40)<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-T6fLeCSy2Zk/VXD1zDkDzhI/AAAAAAAAEQ0/5uuXlDBnxZo/s1600/1.39.jpg><p>Gambar 1.39. Contoh beberapa jenis senter tetap<i>(dead centre)</i><p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-Xqjo1O68IOg/VXD14LQCjII/AAAAAAAAEQ8/mNtjC03DdhE/s1600/1.40.jpg><p>Gambar 1.40. Contoh beberapa jenis senter putar<i><i>(rotary centre)</i></i><p><p><p>Kedua jenis senter ini, pada bagian ujung tirusnya (yang berfungsi sebagai penahan benda kerja) memiliki sudut 60°. Sedangkan pada bagian tangkainya, juga berbentuk tirus yang pada umumnya menggunakan standar tirus morse dengan nomer 2 s.d 5 (tergantung ukuran mesinnya). Contoh pemasangan senter tetap dan senter putar pada kepala lepas dapat dilihat pada (Gambar 1.41), dan contoh penggunaan senter putar pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 1.42).<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-37-AniLCUyc/VXD2GvTV5FI/AAAAAAAAERE/wnU8Iyb8-tg/s1600/Gambar%2B141.png><p>Gambar 1.41. Contoh pemasangan senter tetap dan senter putar pada kepala lepas<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/--j8kMsjQVh0/VXD2PTw4YbI/AAAAAAAAERM/u-5J9quCXUo/s400/1.42.jpg><p><p><p>Gambar 1.42. Contoh penggunaan senter putar pada mesin bubut<p><p><p><i> <b>5) Cekam Bor<i>(Drill Chuck)</i> </b> </i><p><p>Cekam bor<i>(drill chuck)</i> adalah salahsatu alat bantu pencekam/ pengikat alat potong pada proses pembubutan diantaranya untuk mencekam/ mengikat: senter bor<i>(centre drill),</i>mata bor<i>(</i> <i>twist drill</i> <i>),</i>rimer<i>(reamer)</i> <i>,</i> konterbor<i>(counter bore)</i> <i>,</i> dan kontersing<i>(counter sink)</i> <i>.</i> Jika dilihat dari system pecekaman/ pengunciannya, alat tersebut ada dua jenis yaitu, cekam bor dengan kunci (Gambar 1.43) dan cekam bor tanpa kunci<i>(keyless chuck drill) -</i>(Gambar 1.44)<i>.</i><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-z6rJR6oyFxs/VXD2znMOVAI/AAAAAAAAERU/Qf6Dp1VBXUg/s1600/Gambar%2B143.png><p><p><p>Gambar 1.43. Cekam bor dengan pengunci<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-BVXdhWVUd6E/VXD27AuhlBI/AAAAAAAAERc/e3kdmFkkNns/s1600/Gambar%2B144.png><p><p><p>Gambar 1.44. Cekam bor tanpa pengunci<i>(Keyless chuck drill)</i><p><p>Cara menggunakan cekam bor dengan kunci adalah, untuk mengencangkan mulut rahangnya harus dibantu dengan alat bantu yaitu kunci cekam bor. Sedangkan untuk cekam bor tanpa kunci caranya menggunakannya adalah, untuk mengencangkan mulut rahangnya tidak menggunakan alat bantu kunci cekam bor, cukup hanya memutar rumah rahangnya dengan tangan.<p>Penggunaan kedua alat ini pada mesin bubut, harus dipasang pada kepala lepas (Gambar 1.45), dan contoh pengeboran pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 1.46)<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-qDmggGTag34/VXD3BpIERXI/AAAAAAAAERk/njoa2XLKzxI/s1600/Gambar%2B145.png><p><p><p>Gambar 1.45. Pemasangan cekam bor pada kepala lepas<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-vRfQeitDp6c/VXD3HMBZ_qI/AAAAAAAAERs/QKteZBZK8xY/s400/1.46.jpg><p>Gambar 1.46. Contoh pengeboran pada mesin bubut<p><p><h4>3.4 Ukuran/ Spesifikasi Mesin Bubut Standar</h4><p>Spesifikasi mesin bubut standar termasuk jenis mesin bubut lainnya, yang paling utama ditentukan oleh seberapa panjang jarak antara ujung senter kepala lepas dan ujung senter kepala tetap dan tinggi jarak antara pusat senter dengan meja mesin (Gambar 1.39). Misalnya panjang mesin 2000 mm, berarti eretan memanjangnya hanya dapat digerakkan/ digeser sepanjang 2000 mm. Untuk tinggi mesin bubut, misalnya 250 mm, berarti mesin bubut tersebut hanya mampu membubut benda kerja maksimum berdiameter 250 x 2= 500 mm.<p><p><p>Namun demikian ada beberapa mesin bubut standar, yang pada mejanya didesain berbeda yaitu pada ujung meja didekat spendel mesin/ kepala tetap konstruksi dibuat ada sambungannya, sehingga pada saat membubut benda kerja berdiameter melebihi kapasitas mesin sambungan mejanya tinggal melepas (bedah perut).<p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-UsR2jyA7_vE/VXD5S6zMODI/AAAAAAAAER4/APSFd391R5c/s400/1.47.jpg><p>Gambar 1.47. Spesifikasi utama mesin bubut<p><p><p>Untuk pembelian mesin bubut standar yang baru data spesifikasi lainnya harus lengkap, karena apabila tidak lengkap secara keseluruhan bisa saja mesin mesin bubut yang dibeli tidak memiliki spesifikasi yang standar atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Contoh data spesifiksi mesin bubut dari salah satu pabrikan mesisn bubut secara lengkap dapat dilihat pada (Tabel 1.1).<p><p><p>Tabel 1.1. Contoh data spesifikasi mesin bubut<p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-ulRx5C4nD6s/VXD5am6htQI/AAAAAAAAESA/q2oCMniWh20/s640/1.48.jpg><p><p><p>Lathe Quiz<p><p>Sumber:<p>Hari Kristianto,S.T.<p>SMK Mikael Surakarta<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-30267173537743512002020-05-08T06:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:12.036+07:00 Ulasan Tentang Pengolahan Biji Besi<p><b>PENGOLAHAN BIJI BESI</b><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-ntaalwTYFEM/VY9ClHT9gBI/AAAAAAAAAaQ/6UqfLNMXiOs/s200/bijih%2Bbesi1.jpg> Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan besi yang ekonomis umumnya berupa <i>Magnetite</i> <b>, </b> <i>Hematite</i> <b>, </b> <i>Limonite </i>dan<i>Siderite</i>. Kadang kala dapat berupa mineral: <i>Pyrite</i> <b>, </b> <i>Pyrhotite</i> <b>, </b> <i>Marcasite</i> <b>, dan </b> <i>Chamosite</i> <b>.</b><p><p><p>Proses pengolahan bijih besi ini bisa pada olah dengan beberapa macam jenis alat, galat satu contohnya adalah dapur tinggi listrik. Dan pada proses bijih besi menjadi sebuah besi atau baja jua dikenal proses sinter.<p><p><p><b>Klasifikasi bijih besi (<i>iron ores</i>). </b><p><p><p>Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan besi yang ekonomis umumnya berupa <i>Magnetite</i>, <i>Hematite</i>, <i>Limonite </i>dan <i>Siderite</i>. Kadang kala dapat berupa mineral: <i>Pyrite</i>, <i>Pyrhotite</i>, <i>Marcasite</i>, dan <i>Chamosite</i>.<p>Beberapa jenis genesa dan endapan yang memungkinkan endapan besi bernilai irit diantaranya :<p>1. Magmatik: <i>Magnetite </i>dan <i>Titaniferous Magnetite</i><p>2. Metasomatik kontak: Magnetite dan <i>Specularite</i><p>3. Pergantian/<i>replacement</i>: <i>Magnetite </i>dan <i>Hematite</i><p>4. Sedimentasi/<i>placer</i>: <i>Hematite</i>, <i>Limonite</i>, dan <i>Siderite</i><p>5. Konsentrasi mekanik dan residual: <i>Hematite</i>, <i>Magnetite </i>dan <i>Limonite</i><p>6. Oksidasi: <i>Limonite </i>dan <i>Hematite</i><p>7. Letusan Gunung Api<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-rFFxRq64kxM/VY9CluNkxfI/AAAAAAAAAaU/hzUf_cx-o-E/s200/bijih%2Bbesi2.jpg><p>Dari mineral-mineral bijih besi, magnetit merupakan mineral menggunakan kandungan Fe paling tinggi, namun masih ada dalam jumlah mini . Sementara hematit merupakan mineral bijih primer yang diperlukan pada industri besi. Mineral-mineral pembawa besi menggunakan nilai irit dengan susunan kimia, kandungan Fe dan klasifikasi komersil dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:<p><p><p>Tabel mineral-mineral bijih besi bernilai ekonomis<table><tbody><tr><td><p>Mineral<td><p>Susunan kimia<td><p>Kandungan Fe (%)<td><p>Klasifikasi komersil<tr><td><p>Magnetit<td><p>FeO, Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub><td><p>72,4<td><p>Magnetik atau bijih hitam<tr><td><p>Hematit<td><p>Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub><td><p>70,0<td><p>Bijih merah<tr><td><p>Limonit<td><p>Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>.nH<sub>2</sub>O<td><p>59-63<td><p>Bijih coklat<tr><td><p>Siderit<td><p>FeCO<sub>3</sub><td><p>48,2<td><p><i>Spathic, black band,</i> <i>clay ironstone</i></table><p>Sumber : Iron & Ferroalloy Metals in (ed) M. L. Jensen & A. M. Bafeman, 1981; Economic Mineral Deposits, P. 392.<p><b>Besi primer ( ore deposits )</b><p>Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan tua. Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (<i>replacement</i>) pada bagian kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.<p>Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (<i>fluida</i>) yang berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan bahan cair (<i>fluida</i>) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak mengandung bijih.<p><b>Besi sekunder ( endapan placer )</b><p>Cebakan mineral <i>alochton</i> dibentuk oleh kumpulan mineral berat melalui proses sedimentasi, secara alamiah terpisah karena gravitasi dan dibantu pergerakan media cair, padat dan gas/udara. Kerapatan konsentrasi mineral-mineral berat tersebut tergantung kepada tingkat kebebasannya dari sumber, berat jenis, ketahanan kimiawi hingga lamanya pelapukan dan mekanisma. Dengan nilai ekonomi yang dimilikinya para ahli geologi menyebut endapan <i>alochton</i> tersebut sebagai cebakan <i>placer</i>.<p>Jenis cebakan ini telah terbentuk dalam semua waktu geologi, tetapi kebanyakan pada umur Tersier dan masa kini, sebagian besar merupakan cadangan berukuran kecil dan sering terkumpul dalam waktu singkat karena tererosi. Kebanyakan cebakan berkadar rendah tetapi dapat ditambang karena berupa partikel bebas, mudah dikerjakan dengan tanpa penghancuran; dimana pemisahannya dapat menggunakan alat <i>semi-mobile</i> dan relatif murah. Penambangannya biasanya dengan cara pengerukan, yang merupakan metoda penambangan termurah.<p><b>Cebakan-cebakan placer berdasarkan genesanya:</b><table><tbody><tr><td><p><b>G e n e s a</b><td><p><b>J e n i s</b><tr><td><p>Terakumulasi <i>in situ</i> selama pelapukan<td><p>Placer residual<tr><td><p>Terkonsentrasi dalam media padat yang bergerak<td><p>Placer eluvial<tr><td><p>Terkonsentrasi dalam media cair yang bergerak (air)<td><p>· Placer aluvial atau sungai<p>· Placer pantai<tr><td><p>Terkonsentrasi dalam media gas/udara yang bergerak<td><p>Placer Aeolian (jarang)</table><p><p><p><i>Placer residual</i> <i>,</i> Partikel mineral/bijih pembentuk cebakan terakumulasi langsung di atas batuan sumbernya (contoh : urat mengandung emas atau kasiterit) yang telah mengalami pengrusakan/peng-hancuran kimiawi dan terpisah dari bahan-bahan batuan yang lebih ringan. Jenis cebakan ini hanya terbentuk pada permukaan tanah yang hampir rata, dimana didalamnya dapat juga ditemukan mineral-mineral ringan yang tahan reaksi kimia (misal : beryl).<p><i>Placer eluvial,</i> Partikel mineral/bijih pembentuk jenis cebakan ini diendapkan di atas lereng bukit suatu batuan sumber. Di beberapa daerah ditemukan placer eluvial dengan bahan-bahan pembentuknya yang bernilai ekonomis terakumulasi pada kantong-kantong (<i>pockets</i>) permukaan batuan dasar.<p><i>Placer sungai</i> <i> atau alluvial,</i> Jenis ini paling penting terutama yang berkaitan dengan bijih emas yang umumnya berasosiasi dengan bijih besi, dimana konfigurasi lapisan dan berat jenis partikel mineral/bijih menjadi faktor-faktor penting dalam pembentukannya. Telah dikenal bahwa fraksi mineral berat dalam cebakan ini berukuran lebih kecil daripada fraksi mineral ringan, sehubungan : Pertama, mineral berat pada batuan sumber (beku dan malihan) terbentuk dalam ukuran lebih kecil daripada mineral utama pembentuk batuan. Kedua, pemilahan dan susunan endapan sedimen dikendalikan oleh berat jenis dan ukuran partikel (rasio hidraulik).<p><i>Placer pantai,</i> Cebakan ini terbentuk sepanjang garis pantai oleh pemusatan gelombang dan arus air laut di sepanjang pantai. Gelombang melemparkan partikel-partikel pembentuk cebakan ke pantai dimana air yang kembali membawa bahan-bahan ringan untuk dipisahkan dari mineral berat. Bertambah besar dan berat partikel akan diendapkan/terkonsentrasi di pantai, kemudian terakumulasi sebagai batas yang jelas dan membentuk lapisan. Perlapisan menunjukkan urutan terbalik dari ukuran dan berat partikel, dimana lapisan dasar berukuran halus dan/ atau kaya akan mineral berat dan ke bagian atas berangsur menjadi lebih kasar dan/atau sedikit mengandung mineral berat.<p>Placer pantai (<i>beach placer</i>) terjadi pada kondisi topografi berbeda yang disebabkan oleh perubahan muka air laut, dimana zona optimum pemisahan mineral berat berada pada zona pasang-surut dari suatu pantai terbuka. Konsentrasi partikel mineral/bijih juga dimungkinkan pada <i>terrace</i> hasil bentukan gelombang laut. Mineral-mineral terpenting yang dikandung jenis cebakan ini adalah : magnetit, ilmenit, emas, kasiterit, intan, monazit, rutil, xenotim dan zirkon.<p>Mineral ikutan dalam endapan placer,Suatu cebakan pasir besi selain mengandung mineral-mineral bijih besi utama tersebut dimungkinkan berasosiasi dengan mineral-mineral mengandung Fe lainnya diantaranya : pirit (FeS<sub>2</sub>), markasit (FeS), pirhotit (Fe<sub>1-x</sub>S), chamosit [Fe<sub>2</sub>Al<sub>2 </sub>SiO<sub>5</sub>(OH)<sub>4</sub>], ilmenit (FeTiO<sub>3</sub>), wolframit [(Fe,Mn)WO<sub>4</sub>], kromit (FeCr<sub>2</sub>O<sub>4</sub>); atau juga mineral-mineral non-Fe yang dapat memberikan nilai tambah seperti : rutil (TiO<sub>2</sub>), kasiterit (SnO<sub>2</sub>), monasit [Ce,La,Nd, Th(PO<sub>4</sub>, SiO<sub>4</sub>)], intan, emas (Au), platinum (Pt), xenotim (YPO<sub>4</sub>), zirkon (ZrSiO<sub>4</sub>) dan lain-lain.<p><b>Eksplorasi bijih besi</b><p>Penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi di Indonesia sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, sehingga diperlukan penyusunan pedoman teknis eksplorasi bijih besi. Pedoman dimaksudkan sebagai bahan acuan berbagai pihak dalam melakukan kegiatan penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi primer, agar ada kesamaan dalam melakukan kegiatan tersebut diatas sampai pelaporan.<p>Tata cara eksplorasi bijih besi primer meliputi urutan kegiatan eksplorasi sebelum pekerjaan lapangan, saat pekerjaan lapangan dan setelah pekerjaan lapangan. Kegiatan sebelum pekerjaan lapangan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai prospek cebakan bijih besi primer, meliputi studi literatur dan penginderaan jarak jauh. Penyediaan peralatan antara lain peta topografi, peta geologi, alat pemboran inti, alat ukur topografi, palu dan kompas geologi, loupe, magnetic pen, GPS, pita ukur, alat gali, magnetometer, kappameter dan peralatan geofisika.<p>Kegiatan pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah penyelidikan geologi meliputi pemetaan; pembuatan paritan dan sumur uji, pengukuran topografi, survei geofisika dan pemboran inti.<p>Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain adalah analisis laboratorium dan pengolahan data. Analisis laboratorium meliputi analisis kimia dan fisika. Unsur yang dianalisis kimia antara lain : Fe<sub>total</sub>, Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>, Fe<sub>3</sub>O<sub>4</sub>, TiO<sub>2</sub>, S, P, SiO<sub>2</sub>, MgO, CaO, K<sub>2</sub>O, Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>, LOI. Analisis fisika yang dilakukan antara lain : mineragrafi, petrografi, berat jenis (BD). Sedangkan pengolahan data adalah interpretasi hasil dari penyelidikan lapangan dan analisis laboratorium.<p>Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilakukan melalui empat tahap sbb : Survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum, eksplorasi rinci. Survei tinjau, tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yg mengandung endapan mineral yg potensial. Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi .<p>Eksplorasi rinci, tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan.<p>Penyelidikan geologi adalah penyelidikan yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya : pemetaan geologi, parit uji, sumur uji. Pemetaan adalah pengamatan dan pengambilan conto yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan conto berupa batuan terpilih.<p>Penyelidikan Geofisika adalah penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan, geometri cebakan mineral, serta sebarannya secara horizontal maupun secara vertical yang mendukung penafsiran geologi dan geokimia secara langsung maupun tidak langsung.<p>Pemboran inti dilakukan setelah penyelidikan geologi dan penyelidikan geofisika. Penentuan jumlah cadangan (sumberdaya) mineral yang mempunyai nilai ekonomis adalah suatu hal pertama kali yang perlu dikaji, dihitung sesuai standar perhitungan cadangan yang berlaku, karena akan berpengaruh terhadap optimasi rencana usaha tambang, umur tambang dan hasil yang akan diperoleh.<p>Dalam hal penentuan cadangan, langkah yang perlu diperhatikan antara lain :<p>- Memadai atau tidaknya kegiatan dan hasil eksplorasi.<p>- Kebenaran penyebaran dan kualitas cadangan berdasarkan korelasi seluruh data eksplorasi seperti pemboran, analisis conto, dll.<p>- Kelayakan penentuan batasan cadangan, seperti <i>Cut of Grade</i>, <i>Stripping Ratio</i>, kedalaman maksimum penambangan, ketebalan minimum dan sebagainya bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan sebaran bijih besi bawah permukaan.<p><i>Umumnya terdapat di alam Indonesia mempunyai kadar besi (Fe) sekitar 35% – 40% berbentuk besi oksida hematit (Fe2O3) dan bercampur dengan material ikutan seperti SIO2, Al2O3, CaO, MgO, TiO2, Cr2O3, NiO2, P, S dan H2O</i><p>Untuk meningkatkan kadar besi (Fe) hingga 60-65% diperoleh melalui tahapan proses:<p><b>1. Proses Penghancuran (Crushing)</b><p>Bahan baku dalam bentuk batuan atau pasir dihancurkan sampai ukuran menjadi mesh 10. Dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan dari material sehingga memudahkan untuk proses selanjutnya.<p><b>2. Proses Penghalusan (Grinding)</b><p>Dimaksudkan agar butiran halus bijihbesi lebih banyak lagi terpisah dengan kotoran atau mineral mineral ikutan yang tidak diinginkan, proses ini sampai menhasilkan ukuran 120 mesh.<p><b>3. Proses Pemisahan (Magnetic Separator)</b><p>Untuk memisahkan material logam dan non logam dengan pencucian dengan menggunakan air dalam mesin silender yang dilapisi magnet apabila bijih besi tersebut banyak mengandung hematit Fe2O3 atau magnetit (Fe3O4) akan terpisah sempurna sehingga kemurnian dari oksida besi meningkat.<p><b>4. Proses Pemanggangan (Roasting)</b><p>Proses ini dilakukan material bijih besi banyak mengandung bijih hematit (Fe2O3) diubah menjadi magnetit (Fe3O4) yang mempunyai daya magnit lebih kuat sehingga terpisah antara material yang non magnet dan dihasilkan kadar Fe sampai 65%.<p><b>5. Proses Kalsinasi (Rotary Dryer)</b><p>Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam material, material diumpankan ke silinder yang berputar dengan arah yang berlawanan (counter current) Dihembuskan gas panas dari burner (temp. 200-300 oC).<p><b>6. Proses Pembuatan Pellet (Pan Palletizer)</b><p>Sebelum masuk ke alat ini material bijih besi dicampur dalam alat mixer agitator dengan komposisi tertentu ditambahkan batubara dan binder bentonit dengan tujuan agar konsentrat besi oksida halus dapat merekat membentuk gumpalan-gumpalan (aglomerisasi yang disebut pellet basah <i>(green pellet)</i> yang mempunyai kekuatan yang cukup kuat untuk dapat dibawa ke proses selanjutnya, sedang batubara fungsinya untuk meningkatkan kadar besi dengan cara proses reduksi dari internal pada proses selanjutnya.<p>Prinsip kerja dari alat ini adalah proses aglomerisasi konsentrat bijih besi yang telah bercampur batubara dan binder bentonit dimasukkan secara kontinyu kedalam mesin pelletizing yang berbentuk setengah drum/bejana yang berputar dengan kecepatan dan sudut kemiringan tertentu sambil disemprotkan air secara kontinyu.<p>Akibat perputaran ini terjadilah gaya centrifugal yang menyebabkan partikel-partikel halus saling mendekat dan menekan satu sama lain sehingga terbentuklah gumpalan-gumpalan pellet basah (green pellet) sampai ukuran diameter 12 mm dan mempunyai kuat tekan 5 kg/pellet dan kuat jatuh 5 kali, hal ini diperlukan agar tidak pecah selama proses handling atau tranportasi ke proses berikutnya.<p><b>7. Proses Reduksi (Rotary Kiln)</b><p>Proses ini bertujuan untuk memurnikan kandungan besi oksida menjadi besi murni dengan cara proses reduksi external dengan gas alam (gas CO) dan reduksi Internal dari Batubara<p>Dengan temperatur 1700ºC akibat dari proses ini material oksida besi akan terpisah membentuk besi murni (Fe 92%) dan oksidanya membentuk gas CO2. Prinsip kerjanya material berbentuk pellet diumpankan ke silinder yang berputar dengan RPM dan sudut kemiringan tertentu kemudian dihembuskan gas panas dari arah berlawanan (counter current) kemudian dari titik titik tertentu di semprotkan gas CO dari gas alam sehingga akan terjadi proses reduksi dari internal maupun external.<p>Kemudian material tersebut didinginkan di pendingin cooler sampai temperatur 60ºC dan siap untuk dikemas atau curah. Hasil yang keluar dari alat ini sudah merupakan produk sponge iron yang berupa pellet dengan qualitas sesuai produk standart ASTM, JIS, DIN dan mempunyai kekuatan tekan 250mpa dengan diameter 12-15 mm.<p><b>8. Produksi Pig Iron</b><p>Hasil pellet (green pellet) yang dihasilkan dari proses pelletizer dimasukkan dalam tungku <i>(blast furnace)</i> dimasukkan larutan kapur, gas CO sebagai zat pereduksi dengan temperatur tertentu, kemudian akan mengalami proses pelelehan <i>(melting)</i> sehingga terpisah antara kandungan yang banyak mengandung logam besi (Fe) dan akan terpisah karena perbedaan berat jenis dari kotorannya <i>(slag),</i> kemudian kandungan besinya akan masuk ke mesin casting (cetak) sesuai kebutuhan dengan kandungan Fe total 95% dalam produk jadi <i>Pig Iron</i>.<p><p><p><b>2.2 Konstruksi mesin-mesin pengolah bijih besi (iron ores)</b><p>a) Dapur tinggi:<p>Proses produksi didalam dapur tinggi terdiri atas 4 tahap :<p>1. Proses pemasukan muatan<p>2. Proses reduksi<p>3. Proses pencairan<p>4. Hasil produksi dapur tinggi<p><b> <u>Proses Pemasukan Muatan</u> </b><p>Yang dimaksud dengan muatan dapur tinggi adalah isi dari dapur tinggi yang terdiri atas bahan bakar kokas, biji besi dan bahan tambah yang berupa batu kapur.<p><b>Proses Reduksi</b><p>Reduksi yaitu Oksid arang C(O) dan kokas serta zat arang C. Proses ini terjadi sangat cepat.<p>Pada proses reduksi terbagi menjadi 3 daerah, yaitu:<p>1. Daerah pengeringan<p>Daerah paling atas, terdapat gas CO<sub>2</sub><p>1. Daerah reduksi<p>Muatan akan mulai melebur dan bergerak kebawah mendekati daerah pencairan<p>2. Daerah pencairan<p><b>Proses Pencairan</b><p>Muatan dapur tinggi yang berisi kokas, biji besi dan batu kapur setelah mengalami pemanasan akan bergerak kebawah. Dalam perjalanan dari atas ke bawah mengalami proses reduksi.<p><b>Hasil produksi dapur tinggi</b><p>- Besi kasar sebagai bahan dasar pembuatan baja<p>- Terak<p>- Gas dapur tinggi<p>b) Jaw Crusher (Alat pemecah)<p>Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan batuan hasil pemecahan dengan menggunakan saringan atau screen. Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher tersier. Setelah batuan diledakan, batuan dimasukan kedalam crusher primer. Hasil dari crusher primer dimasukan kedalam sekunder untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier dan seterusnya. Peralatan penghancur zat padat dibagi atas mesin pemecah (crusher)¸mesin giling (grinder), mesin giling ultrahalus (ultrafine grinder) dan mesin potong (cutting machine) . Mesin pemecah bertugas melakukan kerja berat memecah bongkah bongkah besar menjadi kepingan-kepingan kecil. Mesin pemecah primer digunakan untuk mengerjakan bahan mentah hasil tambang dan dapat menampung segala macam yang keluar dari muka tambang dan memecahkannya menjadi kepingan – kepingan antara 6-10inchi. Mesin pemecah sekunder bertugas untuk memecahkan lagi kepingan-kepingan menjadi partikel yang ukurannya, barangkali 0.25 inchi .Untuk pemecah secara komersil dalam ukuran of masses of solids 1 ft atau lebih, berdiameter sampai dengan 200-mesh, setidaknya akan melalui 3 tahapan berdasarkan tipe mesinnya.<p>3 <i>stage</i> yang dilalui adalah :<ol><li>Coarse size reduction ( reduksi ukuran kasar ) : umpan 2-96 in<li>Intermediate size reduction (reduksi ukuran intermedium) : umpan 1-3 in<li>Fine size reduction ( reduksi ukuran halus) : umpan 0.25-0.5 in</ol><p>Table. Jenis crusher beserta rasio reduksi<p><p><p><b>Tipe crusher</b><p><b>Rasio reduksi</b><p>Jaw<p>Gyratory<p>True<p>4: – 9:1<p>3:1 – 10:1<p>Cone (standard)<p>4:1 – 6:1<p>Roll<p>Single roll<p>Double roll<p>Maksimum 7:1<p>Maksimum 3:1<p>Impact<p>Sampai 15:1<p>1. Jaw crusher<p>Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge , dan beroperasi dengan menerapkan penghancur bertekanan. Merupakan salah satu peralatan pemecah batu yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320Mpa.<p>Keuntungan stone crusher model jaw crusher ini antara lain :<ol><li>struktur sangat sederhana sehingg perawatannya mudah<li>kapasitas yang fleksibel<li>Proteksi dari over load<li>Efisiensi tinggi dan biaya operasi yang rendah<li>Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik</ol><p>Untuk pengolahan mineral pertambangan, jaw crusher dapat digunakan untuk pengolahan menghancurkan bauksit, bijih tembaga, bijih emas, bijih besi, bijih timah, mangan, bijih perak, bijih seng, alunite, aragonit, arsenik, aspal, ball clay, barit, basal, bentonit, kokas, beton, dolomit, feldspar, granit, kerikil, gipsum, kaolin, batu kapur, marmer, kuarsa, pasir silika, dll. Sering digunakan sebagai peralatan pengolahan primer, sehingga jaw crusher dianggap memiliki kelebihan dalam pemeliharaan mudah dan baik untuk instalasi.<p>Jaw crusher dapat mencapai rasio 4-6 dan menghancurkan bentuk produk akhir. Mereka banyak diterapkan untuk menghancurkan kekerasan tinggi, kekerasan pertengahan dan batu lunak dan bijih seperti terak, bahan bangunan, marmer, dll. Kekuatan resistensi tekanan di bawah 350Mpa, yang, cocok untuk menghancurkan primer. Jaw crusher bisa digunakan dalam kimia pertambangan, industri metalurgi, konstruksi, jalan dan bangunan kereta api,, kemahiran, dll<p>Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher:<p>Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor . Melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang melalui pembukaan pemakaian.<p>kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit, sementara jepit yang lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang bergerak mampu menghasilakn tenaga untuk menghancurkan batuan yang keras. Kapasitas jaw crusher ditentukan oleh ukuran crusher.Alat pemecah rahang ini terutama dipakai untuk memecah bahan olahan berupa bijih-bijih atau batu-batu. Bahan olahan ini ini dipecah diantara dua rahang besi atau baja. Konstruksinya mempunyai sepasang rahang yang satu diam dan yang satunya bergerak maju mundur ( bolak-balik ). Proses pemecahan bahan olahan dari pemecah rahang ini berlangsung berkala dengan cara tekanan & potongan.<p>Jaw crusher ada 2 jenis, yaitu:<p>1. Jaw crusher system blake ( titik engsel diatas )<p><p>2. Jaw crusher system dodge ( titik engsel dibawah )<p>1. “Sistem Blake” dgn ciri-ciri titik engsel di atas, bagian bawah bergerak mundur maju<p>CARA KERJA :<p>Suatu eksentrik menggerakkan batang yang dihubungkan dengan dua toggle, togel yang satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang ayun. Titik pivat terletak pada bagian atas rahang gerak atau diatas kedua rahang pada garis tengah bukan rahang. Pada system ini, umpan dimasukkan kedalam rahang berbentuk V yang terbuka ke atas. Satu rahang tetap dan tidak bergerak, sedangkan rahang yang satu lagi membuat sudut 20 derajat – 30 derajat dan dapat bergerak maju mundur yang digerakkan oleh sumbu eksentrik, sehingga memberikan kompresi yang besar terhadap umpan yang terjepit diantara dua rahang. Muka rahang ini mempunyai alur dangkal yang horizontal. Umpan besar yang terjepit antara bagian atas rahang dipecah dan jatuh keruang bawahnya yang lebih sempit dan dipecah. Pada mesin ini baut pecah yang berfungsi sebagai penahan apabila terdapat material solid dengan ukuran yang lebih besar dan keras maka dia akan pecah dengan sendirinya tetapi tidak akan merusak keseluruhan dari pada alat jaw crusher.<p><b>2.3 Proses dan hasil proses sintering</b><p><i>Sintering</i> merupakan proses pemanasan dibawah titik leleh dalam rangka membentuk fase kristal baru sesuai dengan yang diinginkan dan bertujuan membantu mereaksikan bahan-bahan penyusun baik bahan keramik maupun bahan logam.<p>Proses sintering akan berpengaruh cukup besar pada pembentukan fase kristal bahan. Fraksi fase yang terbentuk umumnya bergantung pada lama dan atau suhu sintering. Semakin besar suhu sintering dimungkinkan semakin cepat proses pembentukan kristal tersebut. Besar kecilnya suhu juga berpengaruh pada bentuk serta ukuran celah dan juga berpengaruh pada struktur pertumbuhan kristal (setyowati, 2008).<p>Suhu sintering dapat ditentukan dari eksperimen termal seperti DTA, DTG, dan DSC. Berdasarkan hasil eksperimen ini diperoleh suhu lelehan selain suhu dekomposisi. Setiap komposisi senyawa tertentu memiliki titik leleh berbada. Sintering bahan keramik biasanya ditentukan sekitar 75% dari titik leleh total .<p>Pada proses sintering, terjadi proses pembentukan fase baru melalui proses pemanasan dimana pada saat terjadi reaksi komponen pembentuk masih dalam bentuk padat dari campuran serbuk. Hal ini bertujuan agar butiran-butiran (grain) dalam partikel-partikel yang berdekatan dapat bereaksi dan berikatan. Proses sintering fase padat terbagi menjadi tiga padatan, yaitu:<p><b>a. Tahap awal</b><p>Pada tahap awal ini terbentuk ikatan atomik. Kontak antar partikel membentuk leher yang tumbuh menjadi batas butir antar partikel. Pertumbuhan akan menjdi semakin cepat dengan adanya kenaikan suhu sintering. Pada tahap ini penyusutan juga terjadi akibat permukaan porositas menjadi halus.<p><b>b. Tahap menengah</b><p>Pada tahap ini terjadi desifikasi dan pertumbuhan partikel yaitu butir kecil larut dan bergabung dengan butir besar. Akomodasi bentuk butir ini menghasilkan pemadatan yang lebih baik. Pada tahap ini juga berlangsung penghilangan porositas. Akibat pergeseran batas butir, porositas mulai saling berhubungan dan membentuk silinder di sisi butir.<p><b>c. Tahap akhir</b><p>Fenomena desifikasi dan pertumbuhan butir terus barlangsung dengan laju yang lebih rendah dari sebelumnya. Demikian juga dengan proses penghilangan porositas, pergeseran batas butir terus berlanjut. Apabila pergeseran batas butir lebih lambat daripada porositas maka porositas akan mucul dipermukaan dan saling berhubungan. Akan tetapi jika pergeseran batas butir lebih cepat daripada porosositas maka porositas akan mengendap di dalam produk dan akan sulit dihilangkan<p>Produk yang dihasilkan diharapkan memiliki densitas yang tinggi dan homogen, maka pada proses sintering harus terjadi homogenisasi. Jika terdapat lapisan oksida pada serbuk logam, proses sintering yang diharapkan bisa menjadi lebih lambat. Selain lapisan oksida ini menyebabkan produk yang dihasikan menjadi lebih getas, lapisan oksida tersebut juga menghambat proses difusi antar partikel serbuk saat sintering dan meningkatkan temperatur sintering. Lapisan oksida yang menempel pada serbuk terbentuk akibat kontak antar permukaan serbuk dengan udara dan akibat perlakuan yang diterima serbuk saat proses produksi metalurgi serbuk berlangsung. Oksida pada serbuk dapat diminimalkan dengan mengalirkan gas reduksi sebelum atau sewaktu sintering berlangsung.<p><b> <u>Hasil proses sintering</u> </b><p>1. Plat.<p>2. Hot wheel (roda gila).<p>3. Gear (gear mesin).<p>4. Baut dan mur.<p>5. As dan pipa besi.<p><b> Besi Plat </b><p>Adalah bahan baku dalam pembuatan berbagai macam mesin dan kebutuhan industri lainya. seperti pembuatan mobil, kapal dan berbagai macam alat transportasi. selain itu Besi plat juga bisa di pergunakan untuk pembuatan berbagai macam keperluan alat-alat rumah tangga. bisa juga di pergunakan untuk dasar bahan bangunan.<p><p><p><b>Roda gila</b><p><p>adalah sebuah roda yang dipergunakan untuk meredam perubahan kecepatan putaran dengan cara memanfaatkan kelembaman putaran (moment inersia). Karena sifat kelembamannya ini roda gila dapat menyimpan energi mekanik untuk waktu singkat.<p>Roda gila dipergunakan untuk membuat torsi yang dihasilkan oleh motor bakar lebih stabil.<p>Gear (gear mesin). Gear adalah pengubah suaian roda dan gandar. <b>Gear merupakan mesin ringkas yang terdiri daripada roda yang mempunyai gigi atau bergerigi.</b><p><b>Baut dan Mur</b><p>Baut dan mur digunakan untuk mengencangkan part-part di berbagai macam area kendaraan. Terdapat berbagai macam tipe baut dan mur tergantung pada penggunaannya. Adalah penting untuk mengetahuinya agar dapat melakukan perawatan dengan benar.<p><b>Pipa Besi</b><p>Di antara semua pipa baja lainnya, pipa baja bulat yang lebih sering digunakan. Pipa-pipa baja bulat yang paling banyak digunakan dalam industri konstruksi. Menurut aplikasi yang berbeda, pipa baja bulat memiliki diameter yang berbeda. Pipa-pipa ini dapat disesuaikan dengan mudah. Pipa baja ini tersedia dalam ketebalan yang berbeda, panjang diameter yang berbeda, dan dalam kualitas yang berbeda. Umumnya, pipa baja bulat yang tinggi tahan korosi, reformable ketangguhan, tinggi dan memiliki kekuatan yang lebih tinggi.<p><p>by Prime News<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-81327860146771685222020-05-07T22:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:11.822+07:00 Ulasan Tentang Klasifikasi Stainless Steel<p><p>Baja tahan karat merupakan grup menurut baja paduan yg mempunyai sifat atau karakterisasi spesifik. Ciri generik berdasarkan baja tahan zat oksidasi merupakan kadar kromium (Cr) yang tinggi, nir kurang dari 12 persen. Kromium menggunakan besi (Fe) dalam baja membentuk larutan padat atau solid solution.<p>Sifat primer dari baja tahan karat adalah ketahanannya yang tinggi terhadap korosi, disamping memiliki sifat ketangguhan yang tinggi, mudah di mesin, gampang dibuat & bisa las tinggi.<p>Berdasarkan fasanya, baja tahan karat diklasifikasikan sebagai:<ol><li>Baja tahan karat fertitk, 12 – 30 persen Kromium<li>Baja tahan karat austenitic, 17 – 25 persen Kromium, 8 – 20 persen Nikel<li>Baja tahan karat duplex, 23 -30 persen Kromium, 2,5 – 7 persen Nikel dengan penambahan unsure Titanium dan Molibdenum.<li>Baja tahan karat pengerasan pengendapan, PH, precipitation hardening, mempunyai struktur martensit atau austenite dengan penambahan unsure Tembaga, Titanium, Alumunium, Molibdenum, Niobium, atau Nitrogen</ol><p>Baja tahan zat oksidasi martensitik, 12 ? 17 persen Kromium, 0,1 ? 1,0 persen Karbon<p>Selain unsur kromium, & unsur unsur yang biasa ditambahkan dalam baja tahan zat oksidasi seperti nikel, titanium, molybdenum, tembaga, niobium, masih ada juga unsure-unsur lain misalnya karbon, silicon, alumunium, & mangan.<p>Mo, W, Si, V, Al, Ti dan Nb merupakan unsure-unsur penstabil ferit. Sedangkan C, N, Cu, Co dan Mn merupakan unsure-unsur yang menyebabkan ferit menjadi tidak stabil. Unsure-unsur ini menghambat transformasi austenite ke martensit, sehingga baja paduan tinggi dengan karbon tinggipun dapat tetap memiliki struktur austenite pada temperature ruang.<p>Baja Tahan Karat Feritik mempunyai paduan primer kromium antara 12 hingga menggunakan 30 %. Kadar karbonnya relative rendah. Baja tahan zat oksidasi ini umumnya tidak bisa dikeraskan menggunakan perlakuan panas, tetapi dapat dikeraskan dengan pengerjaan dingin.<p>Pada temperature rendah atau ruang, baja ini membentuk larutan padat Cr-Fe-α dengan struktur Kristal BCC. Baja tahan karat feritik mengandung unsure nikel yang sangat rendah, kurang daripada 0,5 persen atau bahkan tidak ditambahkan. Diketahui bahwa nikel sebagai unsure penstabil austenite yang kuat. Sehingga dengan kandungan Nikel rendah ini, struktur baja ini lebih stabil dalam ferit.<p>Kandungan karbon yang masih ada dalam baja sebagian akbar membangun endapan kromium karbida. Pembentukan karbida ini tidak mengurangi ketahanan korosi bajanya, mengingat kandungan kromium yg terlarut pada Fe-? Masih relatif tinggi.<p>Baja tahan zat oksidasi Austenite memiliki ketahanan korosi temperatur ruang yg lebih baik menurut dalam martensitik, terutama dalam stress corrosion cracking, SCC.<p>Pada baja, unsur kromium berperan menjadi unsur paduan dengan sifat dasar menjadi penstabil ferit sehingga luas wilayah fasa ferit menjadi lebih luas dan daerah Austenite menjasi lebih sempit.<p>Baja tahan zat oksidasi austenitik terjadi bila dalam sistem larutan padat Fe-Cr dibubuhi unsur penstabil Austenite seperi nikel atau mangan. Kedua unsur ini berperan menjadi unsur yg menstabilkan Austenite & menambah luas wilayah fasa Austenite dan mempersempit wilayah ferit.<p>Jika pada paduan Fe-Cr ditambahkan nikel dengan kadar 8 persen, maka akan terbentuk struktur atau fasa Austenite yang stabil pada temperatur ruang.<p>Selain unsur nikel, penambahan unsur mangan dan nitrogen dalam jumlah yang cukup akan membentuk matrik dengan struktur Austenite yang stabil pada berbagai temperatur. Paduan baja tahan karat ini bersifat non magnetik dan tidak dapat dilaku-panas. Baja tahan karat ini memiliki keuletan yang baik dengan kekuatan luluh yang relatif rendah.<p>Baja tahan karat ini bisa ditingkatkan kekuatannya dengan melakukan pengerjaan dingin atau menggunakan menambah unsur paduan eksklusif yang bisa menaikkan kekuatannya.<p>Baja tahan karat martensitik mengandung kromium 11,5 hingga menggunakan 18 persen. Kadar karbon pada baja tahan zat oksidasi ini relatif tinggi, yaitu antara 0,12 hingga 1,20 persen.<p>Proses perlakukan panas, atau heat treatment diterapkan dengan cara memanaskan baja sampai temperatur austenit, lalu didinginkan menggunakan cepat ke dalam media air. Selama proses pendinginan, austenit akan bertransformasi sebagai martensit. Fasa martensit ini, menciptakan baja tahan zat oksidasi sebagai sangat ringkih, buat itu, supaya dapat memperoleh keuletannya dilakukan proses pemanasan temper.<p>Agar diperoleh daya tahan terhadap serangan korosi atau ketahanan korosi yg tinggi, maka ketika pembuatan baja tersebut dibubuhi unsur Cr & Nikel. Baja tahan karat ini termasuk baja yg relatif sulit dilakukan pemesinan dibandingkan menggunakan baja karbon dalam umumnya. Untuk dapat meningkatan kemampuan mesinnya, umumnya dibubuhi fosfor dan belerang pada jumlah terbatas. Untuk mendapatkan kinerja proses pemesinan yg lebih baik lagi, pada baja ini dibubuhi unsur selenium, Se. Sedangkan buat menerima nilai kekerasan yang optimum, ditambahkan unsur karbon sinkron dengan kekerasan yang diinginkan.<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-526182051687445382020-05-07T14:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:11.609+07:00 Ulasan Tentang Vernier Caliper 1/128 inch <p><p>1 inch = 16 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/16 Inch dan 1 Skala utama dibagi 8 skala Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128</p>contoh pembacaan 1:<p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-Ea8JCpotW_E/WPN-XEjLQXI/AAAAAAAAAxA/L3mqxOUCPcQHVCHy46vGZfnPqj9ga11owCLcB/s320/63-128.PNG><p>a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-7, Maka : 1/16 x 7 = 7/16.<p>b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-7, Maka : 1/128 x 7 = 7/128. Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 7/16 + 7/128 = 56/128 + 7/128 = <b>63/128 inch</b><p>contoh pembacaan 2:<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-2c8cnVuWYd4/WPOGQcw39tI/AAAAAAAAAxQ/w4XqkwjSFTc36gpsMeRluEfD5OrmO-BlACLcB/s320/1%2B11-32.PNG><p><p>a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-21, Maka : 21/16 inch.<p>b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-4, Maka : 1/128 x 4 = 4/128.<p>Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 21/16 +4/128 = 168/128 +4 /128 = 172/128 =<b>1 11/32 inch</b><p><b> Simulasi Vernier Caliper 1/128 inch </b><p><b> Simulasi Dial Vernier Caliper 1/128 inch </b><p><b> Simulasi Digital Vernier Caliper 1/128 inch </b></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-17599178375770304612020-05-07T06:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:11.392+07:00 Ulasan Tentang Cara membaca Kode Bearing<p><img src=http://1.bp.blogspot.com/-5ot0pq_gBS4/VY-MCeK-xtI/AAAAAAAAAa0/ad2oVkF0S2s/s320/bearings.jpg><p><p>Bearing atau bahasa indonesianya disebut bantalan merupakan komponen utama penggerak poros yang berputar. Bearing ( Bantalan ) banyak jenis macamnya, mulai dari bantalan bola ( ball bearing), bantalan jarum (needle bearng), bantalan gesek dan lain sebagainya.<p><p><p>Nah kali ini saya akan membahas sedikit tentang pengkodean bearing utamanya pada ball bearing yang mungkin lebih sering kita jumpai pada kendaraan kita sehari-hari.<p>Coba aku beri model mengenai pengkodean bearing ( umumnya kode beairing terbaca di bulat bearing ) menjadi berikut :<p><strong>Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ</strong><p>kode bearing di atas terdiri menurut beberapa komponen yang dapat dibagi-bagi diantaranya:<p><strong>6</strong> = Kode pertama melambangkan Tipe /jenis bearing<p><strong>2</strong> = Kode kedua melambangkan seri bearing<p><strong>03</strong> =Kode ketiga dan keempat melambangkan diameter bore (lubang dalam bearing)<p><strong>zz</strong> = Kode yang terakhir melambangkan jenis bahan penutup bearing<p><strong>a. Kode Pertama ( Jenis Bearing )</strong><table><tbody><tr><td>1<td><p><strong>Self-Aligning Ball Bearing</strong><p>This kind of ball bearing has a spherical outer race, allowing the axis of the bearing to "wander around". This is important because misalignment is one of the big causes of bearing failure.<td><img alt="Self Aligning Ball Bearing" src=http://www.engineerstudent.co.uk/Images/Self-Aligning-Ball-Bearing.gif><tr><td>2<td><p><strong>Barrel and Spherical Roller Bearings</strong><td><img alt="" src=http://www.engineerstudent.co.uk/images/spherical-roller-bearing.gif><tr><td>3<td><p><strong>Tapered Roller Bearing</strong><p>Designed to take large axial loads as well as radial loads.<td><img alt="double row angular contact ball bearing" src=http://www.engineerstudent.co.uk/Images/tapered_roller_bearing.gif><tr><td>4<td><p><strong>Deep Groove Double-Row Ball Bearing</strong><p>Designed for heavy radial loads.<td><img alt="Double-Row Ball Bearing" src=http://www.engineerstudent.co.uk/Images/Double_Row_Ball_Bearing.gif><tr><td>5<td><p><strong>Axial Deep Groove Ball Bearing</strong><p>Intended for exclusively axial loads.<td><img alt="Thrust Ball Bearing" src=http://www.engineerstudent.co.uk/Images/thrust_ball_bearing.gif><tr><td>6<td><p><strong>Deep Groove Ball Bearing</strong> (Single row)<p>Typical ball bearing. Handles light axial loads as well as radial loads.<td><img alt="Single-Row Deep Groove Ball Bearing" src=http://www.engineerstudent.co.uk/Images/deep_groove_ball_bearings.gif><tr><td>7<td><p><strong>Single-Row Angular Contact Bearing</strong><p>Specific geometry of angular contact bearing raceways and shoulders creates ball contact angles that support higher axial loads<td><img alt="Angular contact ball bearing" src=http://www.engineerstudent.co.uk/Images/Angular_contact_ball_bearing.gif><tr><td>8<td><p><strong>Axial Cylindrical Roller Bearings</strong><p>Axial cylindrical roller bearings comprise axial cylindrical roller and cage assemblies and shaft and housing locating washers.</table><p><p>The bearings have particularly small axial section height, have high load carrying capacity and high rigidity and can support axial forces in one direction. <img alt="Axial Cylindrical Roller Bearings" src=http://www.engineerstudent.co.uk/Images/cylindrical_roller_thrust_bearing.gif><p><img src=http://1.bp.blogspot.com/-44gNUfqVD2I/VY-K5BN-H8I/AAAAAAAAAao/bfU0Ca8OtxY/s640/bearing-1.png><p><p><p>jadi dalam Kode bearing (bantalan) =<strong>6203ZZ</strong> seperti contoh di atas, kode pertama adalah angka 6 yang menyatakan bahwa tipe bearing tersebut adalah<strong>Single-Row Deep Groove Ball Bearing ( bantalan peluru beralur satu larik).</strong><p>Perlu diingat bahwa kode di atas untuk menyatakan pengkodean bearing dalam satuan metric jika anda mendapatkan kode bearing seperti ini =<strong>R8-2RS,</strong>maka kode pertama ( R) yang menandakan bahwa bearing tersebut merupakan bearing berkode satuan inchi.<p><strong>B. Kode ke 2 ( Seri bearing)</strong><p>Kalau kode pertama adalah angka maka bearing tersebut adalah bearing metric seperti contoh di atas (6203ZZ ), maka kode kedua menyatakan seri bearing untuk menyatakan ketahanan dari bearing tersebut. Seri penomoran adalah mulai dari ketahan paling ringan sampai paling berat<ul><li><strong>8 = Extra thin section</strong><li><strong>9 = Very thin section</strong><li><strong>0 = Extra light</strong><li><strong>1 = Extra light thrust</strong><li><strong>2 = Light</strong><li><strong>3 = Medium</strong><li><strong>4 = Heavy</strong></ul><p>Kalau Kode pertama merupakan Huruf, maka bearing tersebut adalah bearing Inchi seperti model (R8-2RS ) maka kode ke 2 ( nomor 8 ) menyatakan akbar diameter pada bearing pada bagi 1/16 inchi atau = 8/16 Inchi.<p><strong>C. Kode ketiga & keempat ( diameter pada (bore) bearing)</strong><p>Untuk kode 0 hingga dengan tiga, maka diameter bore bearing adalah menjadi berikut :<ul><li><strong>00 = diameter dalam 10mm</strong><li><strong>01= diameter dalam 12mm</strong><li><strong>02= diameter dalam 15mm</strong><li><strong>03= diameter dalam 17mm</strong></ul><p>selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 & seterusnya maka diameter bore bearing dikalikan dengan nomor lima misal 04 maka diameter bore bearing = 20 mm<p><strong>d. Kode yg terakhir (jenis bahan epilog bearing)</strong><p>Ok, jadi kita telah hingga dalam pengkodean terakhir. Pengkodean ini menyatakan tipe jenis epilog bearing ataupun bahan bearing. Misalnya berikut :<ol><li><strong>Z</strong> Single shielded ( bearing ditutuipi plat tunggal)<li><strong>ZZ</strong> Double shielded ( bearing ditutupi plat ganda )<li><strong>RS</strong> Single sealed ( bearing ditutupi seal karet)<li><strong>2RS</strong> Double sealed (bearing ditutupi seal karet ganda )<li><strong>V</strong> Single non-contact seal<li><strong>VV</strong> Double non-contact seal<li><strong>DDU</strong> Double contact seals<li><strong>NR</strong> Snap ring and groove<li><strong>M</strong> Brass cage</ol><p>maka bearing<strong>6203ZZ</strong> menyatakan bearing dengan tipe ditutupi plat ganda.<p>Asal:<p>engineerstudent.Co.Uk/bearing_numbers_explained.Html</p>zwingly.wordpress.com/2012/01/23/cara-membaca-kode-bearing-bantalan<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-47005763608983031612020-05-06T22:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:11.176+07:00 Ulasan Tentang Perhitungan waktu pada Proses Pembubutan Rata<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-f6fNeEvtifs/WHCZCrWwZWI/AAAAAAAAAkU/TXPuQ20dLxw5yufODzWk4qlE4gyVuT2DgCLcB/s200/Shoulder1.jpg><p><p><b>Parameter</b><p>Parameter pada proses pembubutan adalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang mendasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada mesin bubut. Parameter pemotongan pada proses pembubutan meliputi:<p>kecepatan potong<i> (Cutting speed - Cs),</i><p>kecepatan putaran mesin<i>(Revolotion</i>Permenit<i> -</i>Rpm<i>),</i><p>kecepatan pemakanan<i>(Feed - F)</i><p>saat proses pemesinannya<p><p><p><b>Kecepatan pangkas (Cutting speed ? Cs )</b><p>Kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau<i>feet</i>/ menit).<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-vT_rn-AlDBw/WHCSI4pFoaI/AAAAAAAAAjQ/bfb7l7WJwgonQfzSJjRtXCzRzkz6abIPQCPcB/s320/turn%2Btime1.PNG><p><p><p><b>Kecepatan Putaran Mesin Bubut ( Rpm)</b><p><p><p>Kecepatan putaran mesin cabut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut buat melakukan pemotongan atau penyayatan pada satuan putaran/mnt. Maka<p>menurut itu buat mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi sang seberapa akbar kecepatan pangkas dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong buat setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara standar, maka komponen yang bisa diatur pada proses penyayatan merupakan putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar buat menghitung putaran mesin cabut adalah:<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-JYi8SsycpgY/WHCVQR4HY-I/AAAAAAAAAjk/aI_qYtN0S8Q-mfzktLjpJMikUS2AHihsACLcB/s200/turn%2Btime2.PNG><p><p><p><b>Keterangan:</b><p>d : diameter benda kerja (mm)<p>Cs : kecepatan potong (meter/menit)<p>π : nilai konstanta = 3,14<p><p><p><b>Contoh :</b><p>Sebuah baja lunak berdiameter 62 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit. Kecepatan putaran (rpm) adalah:<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-aOoNZbJw-Gc/WHCWN5fO7QI/AAAAAAAAAjs/MVESYxEnsxotxUix5PAnP_1QdzSu1vBMQCLcB/s1600/turn%2Btime3.PNG><p><p><p>Jadi kecepatan putaran mesinnya merupakan sebanyak 128,415 putaran per-mnt<p><p><p>Hasil perhitungan di atas sebagai acuan dalam menyetel putaran mesin agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin tersebut. Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling dekat dengan hasil perhitungan di atas. Untuk menentukan besaran putaran mesin bubut juga dapat menggunakan tabel yang sudah ditentukan berdasarkan perhitungan empiris<p><p><p><b>Kecepatan Pemakanan (Feed - F)</b><p><p><p>Kecepatan pemakanan atau ingsutan ditentukan menggunakan mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman penyayatan,sudut-sudut sayat indera pangkas, bahan indera potong, ketajaman indera potong dan kesiapan mesin yg akan dipakai. Kesiapan mesin ini bisa diartikan, seberapa akbar kemampuan mesin dalam mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yg optimal. Disamping beberapa pertimbangan tersebut, kecepatan pemakanan pada umumnya buat proses pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan tinggi karena tidak memerlukan hasil pemukaan yg halus (saat pembubutan lebih cepat), & dalam proses penyelesaiannya/finising digunakan kecepatan pemakanan rendah menggunakan tujuan menerima kualitas hasil penyayatan yang lebih baik sebagai akibatnya hasilnya halus (saat pembubutan lebih cepat).<p><p><p>Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran mesinnya dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F) adalah<p><p><p><b>F = f.N</b><p><p><p><b>Keterangan:</b><p>f = besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)<p><p><p>n = putaran mesin (putaran/mnt)<p><p><p><b>Contoh</b> :<p>Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya 750 putaran/mnt & akbar pemakanan (f) 0,dua mm/putaran.<p><p><p>Pertanyaannya merupakan; Berapa akbar kecepatan pemakanannya<p><p><p>F = f. N<p>F = 0,2 x 750 = 150 mm/menit<p><p><p><b>contoh</b> :<p>Sebuah benda kerja berdiameter 40 mm, akan dibubut dengan kecepatan pangkas (Cs) 25 meter/mnt dan akbar pemakanan (f) 0,15 mm/ putaran. Pertanyaannya merupakan: Berapa akbar kecepatan pemakanannya<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-kWDXi7wi1EU/WHCXyNgy7UI/AAAAAAAAAkA/bO0a9UYytI0webOtXUzxkrxd8EFk1YPMACLcB/s1600/turn%2Btime4.PNG><p>F = f x n<p>F = 0,15 x 199 = 29,85 mm/menit.<p>Pengertiannya merupakan, pahat bergeser sejauh 29,85 mm, selama satu mnt<p><p><p><b>Waktu Pemesinan Bubut (tm)</b><p>Dalam membuat suatu produk atau komponen pada mesin bubut, lamanya saat proses pemesinannya perlu diketahui/dihitung. Hal ini penting karena dengan mengetahui kebutuhan waktu yang diperlukan, perencanaan dan kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Apabila diameter benda kerja, kecepatan potong dan kecepatan penyayatan/ penggeseran pahatnya diketahui, waktu pembubutan dapat dihitung<p><p><p><b>Waktu Pemesinan Bubut Rata</b><p>Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesinan bubut adalah, seberapa besar panjang atau jarak tempuh pembubutan (L) dalam satuan mm dan kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit. Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa, panjang total pembubutan (L) adalah panjang pembubutan rata ditambah star awal pahat (ℓa), atau: L total= ℓa+ ℓ (mm). Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran)<p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-zszQol-Gm9Y/WHCZtC7LtnI/AAAAAAAAAkg/Y0WU4eTOg7Ezu2PMp31zaqpzsPHYlnV6gCPcB/s320/turn%2Btime5.PNG><p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-pRaSUAOZ_5g/WHCdI3avfYI/AAAAAAAAAkw/GZhwJ-g99AQXhQMvIdGtEYs47sZrodshwCLcB/s1600/turn%2Btime6.PNG></p><b>Keterangan</b><p><p><p>tm = saat pemesinan bubut homogen<p>ℓ = panjang pembubutan rata (mm)<p><p><p>la = jarak star pahat (mm)<p><p><p>L = panjang total pembubutan rata (mm)<p>F = kecepatan pemakanan mm/menit<p><p><p><b>Contoh :</b><p>Sebuah benda kerja dengan diameter (D) = 30 mm dibubut sepanjang (ℓ) = 70, dengan jarak star pahat (ℓa) = 4 mm. Data-data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut:<p>Kecepatan potong (Cs) = 25 meter/menit<p>pemakanan mesin dalam satu putaran (f) = 0,03 mm/putaran.<p>Berapa saat yang dibutuhkan buat melakukan proses pembubutan rata sesuai data diatas, bila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-UE2pC_4PpTg/WHCjQY5HQ9I/AAAAAAAAAlM/DU-LF0KQGbMRjKuLkpNCkC3A4ImraEgTQCLcB/s1600/turn%2Btime7.PNG><p>Jadi ketika yg diperlukan buat pembubutan homogen sesuai data diatas adalah selama 9,308 mnt<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-65133220562513788712020-05-06T14:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:10.954+07:00 Ulasan Tentang Spesifikasi Roda Gerinda<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-6DDvwRS4HXw/WJxzq68xt_I/AAAAAAAAAlo/6jZBhO_qe_EUsLg4uu3BLXwAfupc0ioYwCLcB/s200/norton.jpg><p><p>Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda anda akan melihat informasi mengenai spesifikasi dari batu gerinda (<em>spec</em>) dalam bentuk serangkaian huruf dan angka seperti: 32 A 60 M 5 V BE. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu gerinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.<p><p>Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tadi :<p><b>Jenis Bahan Butiran Asah</b><p><ul><li>Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :</li><ul><li>A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)<li>19A: A + 38A mixture<li>25A: pink<li>32A: monocristalline<li>38A (WA): White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)<li>60A: ruby<li>25/38A: bland<li>SA: ceramic special<li>ZA: zirconium</ul><ul><li>C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)<li>39C (GC): Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)<li>37C : black</ul></ul><p><b>Tingkat Kekasaran</b><ul><li>Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.<ul><li>Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar /<em>coarse</em><li>Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang /<em>medium</em><li>Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus /<em>fine</em><li>Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus /<em>very fine</em><li>Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus /<em>ultra fine</em></ul></ul><p><b>Tingkat Kekerasan</b><ul><li>1 huruf berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.</li><ul><li>Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak /<em>very soft</em><li>Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak /<em>soft</em><li>Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang /<em>medium</em><li>Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras /<em>hard</em><li>Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras /<em>very hard</em></ul></ul><p><b>Tingkat Kerapatan Butiran Asah</b><ul><li>Angka menyatakan susunan butiran asah berdasarkan batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kedap, sebaliknya semakin besar maka semakin renggang.</ul><ul><li>Angka 2 – 4: Bisa disebut sebagai rapat / <i>dense</i><li>Angka 5 – 6 : Bisa disebut sebagai sedang /<em>medium</em><li>Angka 7 – 9 : Bisa disebut sebagai renggang / <i>open</i><li>Angka 11 – 15 : Bisa disebut sebagai sangat renggang / <i>porous</i></ul><p><b>Jenis Bahan Perekat</b><ul><li>1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :<ul><li>B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin<li>BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat<li>V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair<li>S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika<li>E : menyatakan Shellac, atau perekatan menggunakan bahan embalau</ul></ul><p>Sebagai contoh dari gambar diatas, terlihat kode 32 A 60 M 5 V BE dengan ukuran 6" x 1-1/4" x 7/8", yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda duduk Norton.<ul><li>32A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida (<i>monocristalline</i>)<li>60 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat sedang ( <i>medium</i>)<li>M : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat sedang (<i>medium</i>)<li>5 : Menyatakan susunan butiran asah dari batu gerinda ada pada tingkat sedang (<i>medium</i>)<li>V: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan vitrified<li>BE: Menyatakan kode pabrik (<i>manufacturer's private marking</i>)</ul><ul><li>6" : diameter luar roda gerinda<li>1-1/4" : ketebalan roda gerinda<li>7/8" : diameter dalam (<i>bore diameter</i>)</ul><p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-20028239086729663992020-05-06T06:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:10.728+07:00 Ulasan Tentang Jenis jenis Mesin Gerinda<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-PtmOJ-8kOCo/WKcAcc4v6TI/AAAAAAAAAm8/HYhzQYOFNjspG1t4XUcOtovkzSkeLI9ngCLcB/s200/grind1.jpg><p><p>Berdasarkan output operasi penggerindaan, mesin gerinda dikelompokkan atas :<h4>A. Mesin gerinda datar/surface grinding machine</h4><p>Mesin gerinda datar adalah mesin gerinda dengan teknik penggerindaan mengacu pada pembuatan bentuk datar, bentuk, dan permukaan yang tidak rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin ini di gunakan untuk menggerinda permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini dapat diopersikan manual maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan cara diikat pada kotak meja magnetik.<p><p><p>Menurut sumbunya, mesin ini dibagi sebagai 4 jenis, yaitu:<ul><li>Mesin gerinda datar horizontal dengan gerakan meja bolak-balik (<i>Horizontal spindle reciprocating table)</i>. Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut.</ul><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-3rTkkpyH5Cw/WKcEv07G4lI/AAAAAAAAAnQ/NGgAUlFKMnECgP6jYgQaJP5deq3GEq9LACEw/s200/grind2.jpg> <img src=https://3.bp.blogspot.com/-KPTDS0y-G94/WKcEv2axr_I/AAAAAAAAAnU/7HlOdXvnMTk244WagQJpABc-CUDivtaDgCEw/s200/hsrc.png><p><p><ul><li>Mesin gerinda datar horizontal dengan gerakan meja berputar (<i>Horizontal spindle rotating table)</i>. Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.</ul><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-Rs1t10KQ_vQ/WKcGUsprEyI/AAAAAAAAAng/1kvrpZedM74Gfv3tmW_3zgcoE52fH9RzACLcB/s200/grind3.jpg> <img src=https://3.bp.blogspot.com/-iN-LpLwB0b0/WKcGdcjcg-I/AAAAAAAAAnk/B0Ytgb-1WeEI7E3G5ir_s7bu0QIm25d_gCLcB/s200/hsro.png><p><p><ul><li>Mesin gerinda datar vertikal dengan gerakan meja bolak-balik (<i>Vertical spindle reciprocating table)</i>. Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan permukaan rata dan lebar serta menyudut.</ul><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-NnVWImBbtCg/WKcIaeLkrFI/AAAAAAAAAn8/By46UW-In607EsMeb1C7K6knQlbh2kTWACLcB/s200/grind5.jpg> <img src=https://3.bp.blogspot.com/-milOkQcZ4Vg/WKcIaTjsGdI/AAAAAAAAAn4/2h-E7PCCzHIVy-8lGf2jtLydDKZ7ne4xgCEw/s200/vsrc.gif><p><p><ul><li>Mesin gerinda datar vertikal dengan meja berputar(<i>Vertical spindle rotating table)</i>, fungsi mesin ini sama dengan mesin gerinda datar horizontal meja bolak-balik.</ul><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-t8BgyzsrOIQ/WKcI37A91bI/AAAAAAAAAoA/xjZayf1WMvUnKZvonQRkQGga1q-GnI6nwCLcB/s200/grind4.png> <img src=https://3.bp.blogspot.com/-6bCQcazLltM/WKcI3-VpKSI/AAAAAAAAAoE/pcFhZN-ixZsirFdLRdsY7UN6oOiPpI3jwCEw/s200/vsro.gif><p><p><p>Adalah jenis mesin gerinda dengan benda kerja yang mampu di kerjakan adalah benda menggunakan bentuk silinder. Jenis mesin ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu:<ul><li>Mesin gerinda silindris luar</ul><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-cgrUrwy9a9M/WKcKncagcqI/AAAAAAAAAoc/h-T0I4mO3mUevjnuWfznsdHSU087gocvgCLcB/s200/grind6.jpg><p><p><ul><li>Mesin gerinda silindris dalam</ul><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-DNrA4lbg5x8/WKcLl5yHJOI/AAAAAAAAAoo/iltqmEMFdn4E45lp34lZe88KxC5WMqDhACLcB/s200/grind7.jpg><p><p><ul><li>Mesin gerinda silindris universal</ul><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-Je3F1_1KfW4/WKcMNVkeAJI/AAAAAAAAAow/BaFvQ06fhTkdSZ69vsyQlpZCAQI8Sj8RwCLcB/s200/grind8.jpg><p><p><ul><li>Mesin gerinda silindris luar tanpa senter</ul><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-qElEzwrncCo/WKcNibTVuZI/AAAAAAAAApA/EcmOu_fDewAPQA9RcLfHlJHE8uBMo7HIACLcB/s200/grind9a.jpg> <img src=https://2.bp.blogspot.com/-2x-RAU4CS10/WKcNic9DEmI/AAAAAAAAApE/qDXEPk4UB9k7zL1BC_Vs6QeDWV-omxJZQCEw/s200/grind9b.jpg> <img src=https://1.bp.blogspot.com/-TLaq2kJ45f4/WKcNiPx5l8I/AAAAAAAAAo8/3VYxWvi0pAUDQVHSOwNueGjA5_Drpk_bgCEw/s200/grind9c.png><p><p><h4>C. Mesin gerinda alat pangkas / cutting tool grinding machine</h4><p>Mesin ini hanya digunakan buat pekerjaan presisi, yaitu menajamkan (mengasah) banyak sekali jenis cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga dipakai memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper, internal, & surface menurut benda kerja yg mengharuskan ketelitian. Mesin gerinda ini dibagi sebagai dua, yaitu :<ol><li>Mesin gerinda buat pengasahan perkakas potong misalnya pisau frais, reamer, dan sejenisnya.</ol><p><p>Perlengkapan mesinnya buat pengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada ketika pengasahan digerakkan menggunakan tangan melalui handelnya secara bolak-kembali. Benda kerjaq diputar menggunakan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.<p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-VAWlPYXq774/WKcQdI2yzHI/AAAAAAAAApY/ILSCyum3K_QxtaDGPejkIavFHUfxpDUvQCLcB/s200/grind10.jpg><p><p><ol><li>Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin bubut dan pengasahan mata bor. Benda kerjanya didorong ke arah batu gerinda yang berputar. Mesinnya tidak mempunyai meja, diganti dengan perlengkapan lainyang dapat digeser derajatnya sesuai dengan sudut-sudut pada benda kerja yang diasah.</ol><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-ZOTfjO__9sM/WKcRZP6WmlI/AAAAAAAAApk/0tCEkwvSTFkVFUHj-HsjjpcR_wqsnlgzwCLcB/s200/grind11.jpg><p><p><p>Berdasarkan konstruksinya, mesin gerinda dikelompokkan menjadi :<h4>A. Mesin gerinda berdiri</h4><p>Mesin gerinda berdiri adalah mesin gerinda yang terpasang pada kakinya yang tinggi. Mesin gerinda ini jua dianggap menggunakan mesin gerinda lantai, karena diletakkan langsung dalam lantai.<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-URVJfL4xG9s/WKcShBs261I/AAAAAAAAAp8/fhbkmq808VwramCo0vX76Weo1bF3ya1zACLcB/s200/grind12.jpg><p><p>B. Mesin gerinda duduk ( bench grinder)<p>Mesin gerinda duduk adalah mesin gerinda yg pemasangannya menggunakan cara diikat menggunakan baut pada meja kerja. Mesin gerinda ini dipakai buat mengasah perkakas pangkas ukuran mini misalnya mata bor, pahat dingin/pahat tangan, pahat bubut, dan pahat sekrap serta buat penggerindaan benda kerja dengan pengurangan bahan yg mini . Batu gerinda dipasang pada ke 2 ujung poros & digerakkan menggunakan motor listrik atau tangan, dimana dalam poros sebelah kanan dipasang batu gerinda halus. Hal ini dimaksudkan supaya mesin gerinda ini memiliki dua kegunaan, yaitu sebagai pemotong benda kerja dengan batu gerinda kasar dan menjadi pengasah perkakas potong menggunakan batu gerinda halus.<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-ODrTwI7xMbs/WKcShfq_2MI/AAAAAAAAAqA/6k9WDNG6x5oi7rzWwUURT_wNSaONS63dwCEw/s200/grind13.jpg><p><p><h4>C. Mesin gerinda tangan</h4><p>Mesin gerinda ini adalah jenis mesin gerinda dimana gaya penggeraknya diteruskan menurut engkol ke roda gerinda melalui transmisi roda gigi. Mesin gerinda ini adalah mesin yang serba guna lantaran dapat digunakan buat menggerinda atau memotong benda logam, kayu, bahan bangunan, kaca & pula bisa digunakan buat memoles kendaraan beroda empat.<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-Ovl8F81YBvE/WKcSgzC0hLI/AAAAAAAAAp4/63hXAnBj0XoBHr0_IByihtRjhdKth6HWACEw/s200/grind14.jpg><p><p>D. Mesin gerinda horizontal<p>Mesin gerinda ini digunakan buat menggerinda benda kerja menggunakan bidang rata. Benda kerja dijepit dalam meja yg dapat beranjak lurus bolak-balik secara otomatis atau menggunakan gerakan tangan. Roda gerinda dapat digerakkan melintang meja & naik turun.<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-82004818997928103462020-05-05T22:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:10.512+07:00 Ulasan Tentang Jenis - Jenis Roda Gigi<p>1. Roda Gigi Lurus (Spur Gear)<p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-iBtg-mt9yqY/WNsoelfz77I/AAAAAAAAAtY/YI1sX7lVHd4Z_d2OFmhNZ_ZIlue3e3AIQCLcB/s200/roda%2Bgigi%2Blurus.png><p><p>Roda Gigi Lurus adalah roda gigi yg paling sederhana. Terdiri berdasarkan silinder atau piringan dengan gigi-gigi yg terbentuk secara radial/berporos. Ujung dari gigi-gigi tadi berbentuk lurus & tersusun paralel terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini hanya dapat dihubungkan secara paralel. Contoh spur ini masih ada di gear box dalam mesin<p>2. Roda Gigi Luar dan Roda Gigi Dalam (Internal and External Gear)<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-4kWbn6jy-UE/WNsrNgdWWPI/AAAAAAAAAto/yz1n8csnBEMCoqEflKNA2TNOElvZjXAfwCLcB/s200/internal%2Bgear.jpg> <img src=https://3.bp.blogspot.com/-NQzMty-pNoI/WNsrNutprvI/AAAAAAAAAtk/xms0CDzudx0wfARk8gvxa3a2zuH4KamMACLcB/s200/internal-and-external-spur-gears.png><p><p>Merupakan roda gigi yang gigi-giginya terletak dibagian pada silinder roda gigi. Berbeda dengan roda gigi eksternal yang memiliki gigi-gigi di luar sillindernya, roda gigi internal nir akan mengubah arah putarannya. Contoh penerapan roda gigi pada merupakan terdapat pada lift<p>3. Roda Gigi Heliks (Helical Gear)<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-YI5j1KK7BmU/WNsscR3FEoI/AAAAAAAAAt0/G0WocyQzcMggT8OXGzZJI_xUV2WctedTACLcB/s200/gear-helical1.jpg><p><p>Roda gigi heliks adalah roda gigi yg diciptakan buat menyempurnakan spur gear. Bentuk ujung menurut gigi-giginya nir paralel terhadap aksis rotasi, melainkan miring pada derajat tertentu. Lantaran bagian giginya bersudut, maka roda gigi ini terlihat misalnya heliks<p>4. Roda Gigi Heliks Ganda (double helical gear / Herringbone Gear)<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-fkbQjxN9pzA/WNstWgY2hFI/AAAAAAAAAuA/JQgM1U3zn84c_oBjjv8inx6NwivPLz_bQCLcB/s200/double%2Bhelical%2Bgear.png><p><p>Roda gigi heliks ganda atau roda gigi herringbone muncul karena kasus dorongan aksial (axial thrust) menurut roda gigi heliks tunggal. Double helical gear mempunyai 2 pasang gigi yg berbentuk V sebagai akibatnya terlihat misalnya 2 roda gigi heliks yg disatukan. Hal ini akan membangun dorongan aksial saling meniadakan. Roda gigi heliks ganda mempunyai kerumitan bentuk yang lebih sulit berdasarkan roda gigi lainnya<p>5. Roda Gigi Bevel (Bevel Gear)<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-YaqGZVX7WGA/WNst-d9MMCI/AAAAAAAAAuI/WuIm3d1h6eg6k50lVWWktbUDz2e38ICUwCLcB/s200/bevel%2Bgear.jpg><p><p>Roda gigi bevel berbentuk misalnya kerucut terpotong menggunakan gigi-gigi yang terbentuk pada permukaannya. Ketika dua roda gigi bevel bersinggungan, titik ujung kerucut yg imajiner akan berada dalam satu titik dan aksis poros yg akan saling berpotongan. Sudut antara kedua roda bisa berapa saja kecuali 0 & 180 derajat. Roda gigi bevel mampu berbentuk lurus misalnya spur ataupun spiral seperti roda gigi heliks. Untuk sama seperti perbandingan antara spur dan roda gigi heliks.<p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-I4JJ-Nu5ToE/WNsuufG_UvI/AAAAAAAAAuQ/UqWM-iwFocggNGqi_ezf1rOuRIV2tzXZACLcB/s200/spiral%2Bbevel%2Bgear.jpg><p><p>Roda Gigi Bevel Spiral (Spiral Bevel Gear): dibandingkan dengan Roda Gigi Bevel, Roda Gigi Bevel Spiral lebih damai (tidak berisik) dan bisa menahan beban yg lebih besar <p>6. Roda Gigi Hypoid (Hypoid Gear)<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-fXJBsm0cAYE/WNswoHUMMoI/AAAAAAAAAuc/zjCMxx988VYivhqYQL4DvULwmg4u2O9QACLcB/s200/hypoid%2Bgear.jpg><p><p>Mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yg sumbunya bersilang. Dan pemindahan gaya pada bagian atas gigi berlangsung secara meluncur & menggelinding. Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai dalam roda gigi difrensial otomobil. Sebenarnya roda gigi hypoid mirip menggunakan roda gigi bevel, namun ke 2 aksisnya nir berpotongan<p>7. Roda gigi mahkota (Crown Gear)<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-By1j92W_DZ4/WNsxL6DsGuI/AAAAAAAAAuk/OhudQFM2MGM2NGzhF_-byrUoFYBs1YM1wCLcB/s200/crown%2Bgear.jpg><p><p>Roda gigi ini berbentuk roda gigi yang sejajar & nir bersudut terhadap aksis. Bentuk giginya seperti misalnya mahkota. Roda gigi mahkota ini hanya bisa dipasangkan secara seksama menggunakan roda gigi bevel atau roda gigi lurus<p>8. Roda Gigi Cacing (Worm Gear)<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-NJMiUBZrY-s/WNsx6EKPURI/AAAAAAAAAus/fFC4UOe8-Ogf6Al99UkKLE1_BLtQz1MNgCLcB/s200/gear-worm1.jpg> <img src=https://3.bp.blogspot.com/-6fxnAgq-GuE/WNsx6cQxIHI/AAAAAAAAAuw/na6dJd_cEVAsU4_SqNUH3eyN5iCN_73HACLcB/s200/gear-worm2.jpg><p><p>Roda gigi cacing menyerupai screw berbentuk btg yang dipasangkan dengan roda gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing adalah keliru satu gigi termudah yg digunakan untuk menerima rasio torsi yg tinggi tetapi kecepatan putar gigi rendah. Pada umumnya, pasangan roda gigi spur atau heliks mempunyai rasio maksimum 10:1, sedangkan rasio menurut roda gigi cacing sendiri sanggup mencapai 500:1. Namun, kerugian berdasarkan pemakaian roda gigi cacing merupakan adanya tabrakan pada roda gigi cacing yang menyebabkan efisiensi yg rendah sehingga roda gigi wajib diberi pelumas<p>9. Roda Gigi Non-Sirkular (Non Circular Gear)<p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-7_4S1VJ9mC0/WNsyneDsNPI/AAAAAAAAAu4/U6kpTBmhCe4WN0bLjhBUb_i1uLFl92-0ACLcB/s200/non%2Bcircular%2Bgear.jpg><p><p>Roda Gigi Non-Sikular dibuat untuk tujuan tertentu. Roda gigi biasa didesain buat mengoptimisasikan transmisi daya menggunakan minim getaran & keausan, roda gigi non sikular dibuat buat variasi radio, osilasi, dan sebagainya<p>10. Roda Gigi Pinion (Rack and Pinion Gear)<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-c4QOAOgLXN8/WNszX9CDbsI/AAAAAAAAAvA/2PUpeY1tOq0tX8FyqwqfdZ2mZ3swZbfbACLcB/s200/pinion%2Bgear.jpg><p><p>Pasangan roda gigi pinion terdiri atas roda gigi yg disebut dengan pinion & batang bergerigi yg dianggap menggunakan rack. Perpaduan menurut rack dan pinion menghasilkan mekanisme transmisi torsi yg berbeda. Torsi ditransmisikan menurut gaya putar menuju gaya translasi atau kebalikannya. Ketika roda gigi pinion berputar, batang rack akan berkiprah lurus. Mekanisme ini digunakan pada berberapa jenis tunggangan buat membarui rotasi dan setir tunggangan menjadi konvoi ke kanan dan ke arah kiri menurut rack sehingga roda berubah arah<p>11. Roda gigi episiklik (Planetary Gear)<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-zlSwnB0aNOs/WNs0YRBpHcI/AAAAAAAAAvQ/F1vMcKtzvKEkafNF0SwKskbEFifvB7AngCLcB/s200/planetary%2Bgear%2B1.jpg> <img src=https://4.bp.blogspot.com/-13ZTj_vWT_g/WNs0YaHejlI/AAAAAAAAAvM/BjODg3QR_SoGxkdWoLTQTkrSKx4PkXQVQCLcB/s200/planetary%2Bgear%2B2.jpg><p><p>Roda gigi episiklik (planetary gear atau epicyclic gear) adalah kombinasi roda gig yg menyerupai konvoi planet dan matahari. Roda gigi episiklik digunakan buat mengubah rasio putaran poros secara aksial, bukan paralel<p>12. Roda gigi cacing globoid (globoid worm gear)<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-eFRFfMTXfX8/WNs1ZDx7X1I/AAAAAAAAAvc/cy9oE2M9aYMYuOIU4bDmMWRgvQNypgBXQCLcB/s200/Globoid%2Bgear.gif><p><p>Mempunyai perbandingan hubungan yang lebih besar , dipakai untuk beban yg lebih akbar. Contoh pemakaiannya misalnya yg dipakai pada roda gigi difirensial otomobil</p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-29267456659777437992020-05-05T14:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:10.301+07:00 Ulasan Tentang Penunjukan Ukuran<p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-5pHaTKAnAfc/WJyYUxXt-RI/AAAAAAAAAmk/9X76dyzizZUkIuPAbIQVgmlygkmAwtT4gCLcB/s320/penunjukan%2Bukuran.jpg><p><p>Poin yg akan dipelajari pada utama bahasan ini diantaranya :<ol><li>Jenis ukuran (berdasarkan obyek yang di beri ukuran)<li>Datum<li>Peraturan-peraturan dalam memberikan ukuran</ol><p><p><p>Untuk memudahkan pemahaman, jenis ukuran dibagi 2, yaitu ukuran bentuk dan berukuran posisi:<p>Ukuran bentuk yaitu ukuran yg memperlihatkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya berukuran diameter, radius, & lain-lain.<p>Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yg memberitahuakn jarak obyek tadi dari suatu bidan referensi eksklusif (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat akan mempunyai ukuran bentuk panjang dan lebar, bulat akan memiliki berukuran bentuk diameter atau radius, segitiga akan memiliki berukuran bentuk panjang & tinggi atau panjang & sudut, dan lain-lain.<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-M6MXK-cUc8Y/WJyWFGW_t8I/AAAAAAAAAmM/Y7UoAx3ZdEMbncSOlDuUqfmXiUx26xRHACLcB/s320/ukuran-bentuk.gif><p><p><p>Gambar 1. Contoh berukuran bentuk<p><p><p>Untuk menaruh berukuran posisi kita wajib menentukan posisi datum terlebih dahulu. Datumdatum ini didasarkan sang hal-hal berikut ini : merupakan bidang surat keterangan. Datum ini mampu berupa titik sudut, garis, ataupun bidang dalam suatu benda. Penentuan<ol><li>Fungsi dari benda<li>Kemudahan pengerjaan<li>Kemudahan perakitan</ol><p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-7QUhJxRWjdY/WJyWEbTi8rI/AAAAAAAAAmE/1dEjWIxaQuUP_36UB7h3bwKPsotEK_VOACEw/s320/datum.gif><p><p><p>Gambar 2. Contoh Datum<p><p><p>Aturan-anggaran pada pemberian ukuran :<ol><li>Ukuran harus cukup jelas untuk bisa dibaca dengan mudah<li>Hindari pemberian ukuran ganda<li>Usahakan untuk menempatkan ukuran diluar area benda<li>Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain</ol><p><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-2GpMxC7JrCg/WJyWERJPP-I/AAAAAAAAAmQ/pgV-PNAppuIsN35gYBx1z6cizGF1F5RxgCEw/s320/aturan-ukuran.gif><p><p><p>Gambar tiga. Contoh cara penunjukkan ukuran yang sahih<p><p><p>Hal krusial yang lain pada penunjukkan berukuran merupakan penyederhanaan ukuran, ialah penunjukkan berukuran dibuat sedemikian rupa hingga tidak memakan poly area gambar yg berarti menciptakan gambar menjadi lebih lapang dan mudah dibaca. Selain itu menggunakan efisiensi ukuran, gambar benda yg ditampilkan sanggup lebih akbar (skala), & pembacaan akan lebih mudah. Penyederhanaan boleh dilakukan dengan tanpa mengurangi fungsi berdasarkan berukuran itu sendiri.<p>Di bawah ini merupakan model bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yg distandardkan oleh ISO.<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-wSw3-CNVKiE/WJyWEZ1hl1I/AAAAAAAAAmQ/fJtQq6YeS7wmajenVE8i3Oysz_B9ndumwCEw/s320/penyederhanaan-ukuran.gif><p><p><p>Gambar 4. Contoh gambar penyederhanaan ukuran<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-58596067187552524892020-05-05T06:02:00.000+07:002020-06-28T10:01:10.080+07:00 Ulasan Tentang Kecepatan keliling roda gerinda<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-sClkKtdTuxc/WLphaOTTtSI/AAAAAAAAAsU/mlwkfOYyFI43jEL3JSN0fRFcba9JFxVWACLcB/s320/1tiga.JPG><p>Keterangan:<p>POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda dalam satuan meter/detik<p>n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (rpm)<p>d = Diameter roda gerinda dalam satuan milimeter<p>60 = Konversi satuan menit ke detik<p>1000 = Konversi satuan meter ke millimeter<p>Contoh 1:<p>Sebuah roda gerinda berdiameter 300 mm mempunyai kecepatan putar 1700 rpm, hitung kecepatan keliling roda gerindanya!<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-rA6XQot7fw8/WLpjaxs2ZaI/AAAAAAAAAsk/XxwNuiYXJzonrnYFH9A7NPdaOWKexg1iwCLcB/s320/14a.JPG><p>Jadi kecepatan keliling roda gerindanya adalah sebanyak 26,69 meter/dtk<p><p><p>Contoh 2:<p>Sebuah roda gerinda berdiameter (d) 200 mm, akan dipakai menggunakan kecepatan keliling (POS) sebesar 26 meter/det. Hitung berapa kecepatan putar roda gerinda tadi!<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-a68GbmUORus/WLpkXHmBSNI/AAAAAAAAAs8/BKYcY69XOMkDNHmxI8lnOFXFiRpVkKFcQCLcB/s200/15.JPG><p>N= 2484,07 rpm<p>Jadi kecepatan putar roda gerindanya adalah sebanyak 2484,07 rpm.<p><p><p>Contoh 3:<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-WzsiTZ4qD_k/XYL2TzSCP5I/AAAAAAAABCA/0RkwrG1vOCoaOt9G-0vGeAj-IL9-Tni4wCLcBGAsYHQ/s200/bench%2Bgrinder.jpg><p><p><p>Mesin gerinda duduk/bench grinder mempunyai kecepatan putaran batu gerinda 2500 rpm, akan dipakai untuk menggerinda pisau potong menggunakan pendingin maka POS yg dipakai 27 meter/dtk. Hitung ukuran diameter roda gerinda yang sesuai!<p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-1h1chyjJA_8/XYL4yTbef2I/AAAAAAAABCU/J9KY8YaI0XgioCrc3tjHqpRTzgtp1gcVwCLcBGAsYHQ/s400/diameter%2Broda%2Bgerinda.JPG><p><p>Jadi diameter roda gerinda yang sinkron merupakan 200 mm.<p><p>Tabel kecepatan keliling yang disarankan<p><b>N</b> <b>o</b> <b>.</b><p><b>Je</b> <b>ni</b> <b>s pekerjaan</b><p><b>Ke</b> <b>c</b> <b>e</b> <b>p</b> <b>a</b> <b>t</b> <b>a</b> <b>n keliling m/det</b><p>1.<p>Pengasahan alat dalam mesin gerinda indera<p>23 - 30<p>2.<p>Gerinda silinder luar<p>28 - 33<p>tiga.<p>Gerinda silinder pada<p>23 - 30<p>4.<p>Gerinda pedestal<p>26 - 33<p>5.<p>Gerinda portabel<p>33 - 48<p>6.<p>Gerinda datar<p>20 - 30<p>7.<p>Penggerindaan indera menggunakan basah<p>26 - 30<p>8.<p>Penggerindaan pisau<p>18 - 23<p>9.<p>Cutting off wheels<p>45 - 80<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-78492243163859802752020-05-04T22:02:00.001+07:002020-06-28T10:01:09.868+07:00 Ulasan Tentang Bentuk Roda Gerinda<p>Bentuk roda gerinda dibuat berdasarkan kebutuhan jenis pekerjaan, maka masing masing bentuk roda gerinda memiliki fungsi yang berbeda-beda.Terdapat beberapa macam bentuk roda gerinda diantaranya:<p><b>A.Roda Gerinda Lurus (Straight Wheel)</b><p>Roda gerinda lurus, digunakan untuk penggerindaan datar dalam mesin gerinda datar, penggerindaan silinder luar pada mesin gerinda silinder, & penggerindaan alat-indera potong perkakas tangan dalam mesin gerinda bangku/pedestal.<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-qLctFncM0VE/WLpIjpqpL1I/AAAAAAAAAqc/wNVEnAnhMwggUtYjvJ_Ly_j6f7Xg76OpgCLcB/s200/1.jpg><p><p><p><b>B. Roda Gerinda Silinder (Cylinder Wheel)</b><p>Roda gerinda silinder, dipakai buat penggerindaan diameter dalam menggunakan posisi spindel vertikal atau horizontal.<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-9iUuPuD-zbg/WLpJLYbLdMI/AAAAAAAAAqg/z_fYhcAZHP4i_7s-OmnM03JGbmJA-VmigCLcB/s200/2.jpg><p><b>C. Roda Gerinda Tirus Satu Sisi (Tappered One Side Wheel)</b><p>Roda gerinda turus satu sisi, dipakai untuk penggerindaan alur miring satu sisi & mengasah pisau mesin perkakas.<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-5-zJKhtz0BY/WLpJnb4PGMI/AAAAAAAAAqk/_K7eb8FpON0nzM9DMUWPTmISpoMr6AqlwCLcB/s200/3.jpg><p><b>D. Roda Gerinda Tirus 2 sisi (Tappered Two Side Wheel)</b><p>Roda gerinda turus dua sisi, dipakai buat penggerindaan alur bentuk V & roda gigi.<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-YJvz_5tJMwc/WLpJ80aynuI/AAAAAAAAAqs/0_Zn6uEXG7kOL5qDc5WWSY08CuBxMbGpACLcB/s200/4.jpg><p><b>E. Roda Gerinda Pengurangan Satu Sisi (Recessed One Side Wheels).</b><p>Roda gerinda pengurangan satu sisi, dipakai untuk penggerindaan bagian atas bidang datar dengan posisi spindel datar atau horizontal.<p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-Im7itKGGXz8/WLpKXaFdU9I/AAAAAAAAAqw/PIKfuB07ghoMdtbJ5_Y0rXHwnhD3EH3ewCLcB/s200/5.jpg><p><b>F. Roda Gerinda Pengurangan Dua Sisi (Recessed Two Side Wheels)</b><p>Roda gerinda pengurangan 2 sisi, dipakai buat penggerindaan datar dengan posisi spindel tegak atau vertikal.<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-h3I1UQJGGvY/WLpKzqiCehI/AAAAAAAAAq0/QPEQuEQDmWwq0mnoT8jM1i7OuIgiI6vQACLcB/s200/6.jpg><p><b>G. Roda Gerinda Mangkuk Lurus (Straight Cup Wheels)</b><p>Roda gerinda mangkuk lurus, di gunakan untuk penggerindaan permukaan datar dengan spindel vertical dan penggerindaan sisi dengan spindel horizontal.<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-VZnf_lbv_BM/WLpLVxzaxsI/AAAAAAAAAq8/b-Z4tF5WMfsF5HvTQDR3OvtiYsuFMH-bgCLcB/s200/7.jpg><p><b>H. Roda Gerinda Mangkuk kerucut (Taper Cup Wheels)</b><p>Roda gerinda mangkuk kerucut, digunakan buat penggerindaan indera-indera pangkas.<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-Yy95Hdhclu4/WLpNyxpQLkI/AAAAAAAAArQ/W6AWxIDb7m404qFEzBmFUECtLfjkNuPIQCLcB/s200/8.jpg><p><b>I. Roda Gerinda Piring (Dish Wheels)</b><p>Roda gerinda piring, mempunyai ciri-karakteristik bidang potongnya berbentuk lurus. Roda gerinda jenis ini dipakai untuk penggerindaan indera-alat potong.<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-MkglIrVUA9A/WLpXS_NuX-I/AAAAAAAAAro/3repGQ3G_ZgUQyA9r8htFxq_8111SbkFgCLcB/s200/9.jpg><p><b>J. Roda Gerinda Piring Gergaji (Saw gummer/Saucer Wheels)</b><p>Roda gerinda pring geraji, memiliki karakteristik-ciri bidang potongnya berbentuk radius. Roda gerinda jenis ini dipakai buat penggerindaan indera-alat pangkas khususnya untuk daun gergaji.<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-rK_gunKthS0/WLpX6o6-8DI/AAAAAAAAArs/ogX1rMANNZo0Y8I0WDz1Sls1Y9vuce4YACLcB/s200/10.jpg><p><b>K. Roda Gerinda Tanpa Senter (Centerlees Grinding Wheels)</b><p>Roda gerinda tanpa senter, dipakai buat penggerindaan diameter luar tanpa senter dalam mesin gerinda silinder (cylinder grinding machine).<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-hJ63dDs8shY/WLpYgotDB0I/AAAAAAAAArw/rQ_WHy4m3MYtob_kGIsI12J8F02WSig6QCLcB/s200/11.jpg><p><b>L. Roda Gerinda dalam (Internal Grinding Wheels)</b><p>Roda gerinda dalam, dipakai buat penggerindaan diameter pada pada mesin gerinda silinder (cylinder grinding machine). Terdapat dua jenis roda gerinda dalam yaitu roda gerinda dalam tanpa tangkai dan menggunakan tangkai<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-PqXl58orJZE/WLpY21k1EmI/AAAAAAAAAr4/FrzN7adazxM7XuiI8iJgqgd4OHhHtiXswCLcB/s200/12.jpg><p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-43756876902739586842020-05-04T22:02:00.000+07:002020-06-28T08:55:57.153+07:00CARA MEMBONGKAR CVT<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-khPZSwzKIww/WgMKlJmvXlI/AAAAAAAAAB4/MUEwxRjPnjkG4HTLxWzLQv4KNAB414VFgCLcBGAs/s320/puli%2Bmotor%2Bmatic.jpg><p>Fungsi roller pada motor matic adalah buat menaruh tekanan keluar pada variator hingga memungkinkan variator bisa membuka & memberikan merubah lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor bisa bergerak. Kinerja variator ini sangat dipengaruhi oleh Roller, baik itu bentuk juga bahan roller, dan yg terpenting adalah berat menurut roller.<p>Bentuk roller yg baik harus lah berbentuk bulat, bentuk bulat & sempurna mempermudah pergerakan menurut variator, jika bentuknya telah tidak bulat, maka telah waktunya Anda membarui Roller motor matic Anda. Bahan yang dipergunakan umumnya terbuat dari bahan teflon lantaran sifatnya yang licin, keras, & tahan panas.<p>Untuk berukuran roller itu banyak macamnya sesuai jenis motor maticnya..<p>Motor & Ukuran roller<p><p><u> <b>Yamaha</b> </u><p>Mio GT: 9,5 gram<p>Soul GT: 9,5 gram<p>Mio J: 9,5 gram<p>Mio Fino: 10 gram<p>Xeon RC : 9,5 gram<p>Mio Soul: 10,5 gram<p>Mio Sporty: 11 gram (2004-2006) 10,5 gram (2007)<p>Xeon: 10 gram<p>Nouvo: 11 gram<p><b>Honda</b><p>BeAT-FI: 9 gram<p>BeAT: 9 gram<p>Vario: 15 gram<p>Vario Techno: 15 gram<p>Vario: 15 gram<p>PCX: 18 gram<p><u> <b>Suzuki</b> </u><p>Hayate: 15 gram<p>Skydrive: 15 gram<p>Skywave: 15 gram, 12 gram (2010 ke atas)<p>Spin: 12 gram<p>nex: 10 gram<p><p>Namun jika motor anda ingin tarikanya lebih cepat di jalur drag lagi gunakan roller yang ukuran lebih kecil dari ukuran aslinya....<p>Jika ingin track jauh gunakan saja roller standar pabrik.<p><p>Untuk mengganti roller caranya cukup mudah buka rumah CVT dengan kunci T 10 mm dan T 8 mm, untuk buka puli penggerak cukup modal baut dan kunci 17 mm.<p><b>1. Buka baut pengunci rumah puli</b><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-yS6Fb3DkoJE/UpLMIH-8ABI/AAAAAAAAAKc/0W3D8hsA1uE/s200/roller+1.jpg></p>Buka baut pengunci rumah puli pakai kunci 17 mm. Jangan lupa untuk mengganjal rumah puli agar tidak ikut berputar pakai baut 12 mm panjang 6,5 cm yang diletakan menghadap crank-case bagian atas.<p><p><b>2. Tarik keluar ring penganjal bushing</b><p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-_1E2YiRvx7A/UpLMz-co_fI/AAAAAAAAAKk/lTmCN_RqGm0/s200/roller+2.jpg></p>Lalu tarik keluar ring penganjal bushing rumah roller. Jangan lupa pasang lagi ketika proses ganti roller sudah selesai. Ingat, posisi pasangnya sesudah kipas puli bagian luar.<p><p><b>3. Cek kondisi roller</b><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-HqVkMOJ6YY4/UpLOGtZh_cI/AAAAAAAAAKw/V2gg6xqYFYQ/s200/roller+3.jpg><p><p>Setelah puli terbuka semua, cek kondisi roller. Jika aus atau lebih dikenal dengan istilah peyang, baiknya diganti baru.<p>untuk penggantian sebaiknya ganti semua roller jangan hanya satu atau dua saja<p><b>4. Pasang roller pengganti</b><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-y7faGo46Bos/UpLOsDHN58I/AAAAAAAAAK4/36WeujSaA6o/s200/roller+4.jpg><p><p>Ketika meletakan roller pengganti, perhatikan juga posisinya. Buat roller rata (pakai satu ukuran berat), silakan taruh di got roller mana saja. Tetapi, kalau kombinasi, baiknya letakan roller yang lebih ringan di bagian depan sebelum roller berat. oh ya, posisi roller yang ringan ada di sebelah kiri dan roller berat di sebelah kanan.<p><b>5. Pasang lagi rumah roller</b><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-9L0un9GMx-U/UpLP8JRTciI/AAAAAAAAALI/5LtBi2lOZMA/s200/roller+5.jpg><p><p>Pasang lagi rumah roller ke posisi semula. Hanya, proses pengerjaan kebalikan dari proses membuka.<b></b><p><p><b>6. Perhatikan kondisi ring pengganjal kipas</b><p><b></b><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-gpZ52JiWptM/UpLP_49pFAI/AAAAAAAAALQ/u3OuCw0_lco/s200/roller+6.jpg><p><p><p>Jangan lupa perhatikan kondisi ring pengganjal kipas puli bagian luar. Pastikan setiap gigi ring mengunci rapat pada gigi as rumah roller. Kalau enggak pas, takutnya bisa menyebabkan kedua gigi termakan atau slek.5<p><p><p><b>7. Kencangkan baut pengunci rumah roller</b><p>Kencangkan baut pengunci rumah roller. Jangan lupa! Untuk menghentikan putaran, gunakan lagi baut pengganjal rumah roller. Kali ini, baut diposisikan menghadap crank-case bagian bawah.<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-66859284795452242242020-05-04T14:02:00.001+07:002020-06-28T10:01:09.653+07:00 Ulasan Tentang Prinsip Kerja Motor 2 Langkah dan 4 Langkah<p>Prinsip Kerja Motor dua Langkah<p>1. Langkah isap dan kompresi<p>Piston beranjak ke atas. Ruang dibawah piston sebagai vakum/hampa udara, akibatnya udara dan adonan bahan bakar terisap masuk ke pada ruang dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan adonan bahan bakar yg telah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada ketika 10-lima derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sebagai akibatnya adonan udara & bahan bakar yg sudah naik temperatur & tekanannya menjadi terbakar & meledak.<p>2. Langkah bisnis & buang<p>Hasil menurut pembakaran tadi menciptakan piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar & naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar & keluar menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot.<p>Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hayati.<p>Keterangan : Pada saat piston berkiprah ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yg berada di ruang bawah piston nir bisa keluar menuju saluran masuk, lantaran adanya reed valve.<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-VImREMlJtPI/WNtADinlQjI/AAAAAAAAAv4/Yrb_CaLXThUjxD-MhiY-ddwk39DyEwOqACLcB/s200/2%2BStroke%2BEngines.gif> <img src=https://2.bp.blogspot.com/-OVfaWNGvLd4/WNs_10yPcwI/AAAAAAAAAv0/d-UP1zm6EgUF89Oc9r35WiNmmxzBFHz7wCEw/s200/mesin%2B2%2Blangkah.png><p><p>Prinsip Kerja Motor 4 Langkah<p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-QhRkZ6MDhVI/WNtAYn7GfvI/AAAAAAAAAwA/hpCdD6Abvq4LZRQaQn8Qeg9szQV862kXQCLcB/s200/Mesin%2B4%2Blangkah.gif> <img src=https://2.bp.blogspot.com/-CybDOyy2eak/WNtAXwgUT_I/AAAAAAAAAv8/F4NXgXr24rQ0XgoJ5Qnd5VOuqL93s3JJQCLcB/s200/proses%2B4%2Blangkah.jpg><p><p>1. Langkah isap<p>Piston beranjak berdasarkan TMA (titik mangkat atas) ke TMB (titik tewas bawah). Dalam langkah ini, campuran udara & bahan bakar diisap ke pada silinder. Katup isap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu piston beranjak ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara & bahan bakar ke pada silinder disebabkan adanya tekanan udara luar (atmospheric pressure).<p>2. Langkah kompresi<p>Piston bergerak menurut TMB ke TMA. Dalam langkah ini, adonan udara dan bahan bakar dikompresikan/dimampatkan. Katup isap & katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik menurut titik meninggal bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuran udara & bahan bakar yang diisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan & temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar.<p>3. Langkah usaha<p>Piston berkecimpung berdasarkan TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin membentuk energi buat menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada ketika langkah kompresi, busi memberi loncatan bunga barah pada adonan yg sudah dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah. Usaha ini yg sebagai energi mesin (engine power).<p>4. Langkah buang<p>Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari silinder.<p>Ketika torak mencapai TMA, akan mulai beranjak lagi buat persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.</p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-16426515242654757872020-05-04T14:02:00.000+07:002020-06-28T08:55:56.937+07:00CARA MENGGANTI KANVAS REM<p>Pertama siapkan dulu indera-alatnya misalnya kunci sock angka 12 & obeng min. Buka 2 butir baut di pinggir kaliper rem, umumnya kaliper rem ini berwarna kuning emas :<p><img alt="buka 2 baut di kaliper rem depan" src="https://thepioz.files.wordpress.com/2015/09/buka-2-baut-di-kaliper-rem-depan.jpg?w=400&h=498"><p>Lepaskan kaliper, nah ini dia kampas rem depan yg perlu diganti :<p><img alt="buka kaliper rem depan" src="https://thepioz.files.wordpress.com/2015/09/buka-kaliper-rem-depan.jpg?w=242&h=300"> <img alt="kampas rem depan" src="https://thepioz.files.wordpress.com/2015/09/kampas-rem-depan.jpg?w=181&h=300"><p>Lepaskan ke 2 kampas rem kiri dan kanan dengan openg min, cungkil sedikit-sedikit hingga terlepas dan sesudah itu pasang kampas rem baru kanan & kiri.<p><img alt="pasang kampas rem baru" src="https://thepioz.files.wordpress.com/2015/09/pasang-kampas-rem-baru.jpg?w=225&h=300"><p>Sekarang tinggal pasang lagi kaliper rem seperti semula dan kencangkan kedua baut kaliper. Sudah gitu doang Bro & Sis gampang kan?<p>Namun ada baiknya bracket kampas rem kita bersihkan dulu, selain itu sering kali cat di bracket ini terkelupas karena panas yang ditimbulkan dari gesekan kampas rem dan piringan cakram. Setelah braket kampas rem dibersihkan dan dikelupas cat yang rusak dan juga diampelas, Bro & Sis bisa mengecat ulang bracket kampas rem biar lebih kinclong dan setelah kering pasang braket kampas rem dan kaliper seperti semula :<p><img alt="bracket rem depan" src="https://thepioz.files.wordpress.com/2015/09/bracket-rem-depan.jpg?w=300&h=187"> <img alt="setelah dibuka" src="https://thepioz.files.wordpress.com/2015/09/setelah-dibuka.jpg?w=220&h=300"><p>Oiya, untuk membuka braket kampas rem ini yang sebenarnya agak repot karena biasanya kunci pembukanya berbeda-beda, ada yang harus memakai kunci ‘L” atau kunci “Bintang” :<p><img alt="" src="https://thepioz.files.wordpress.com/2015/09/kunci-l-kunci-bintang.jpg?w=300&h=179"><p>Sayangnya biasanya baut di antara bracket dan dudukannya di shockbreaker depan ini susah dibuka, mungkin penyebabnya karena panas atau memang baut jarang dibuka. Agar lebih mudah baiknya gunakan kunci sock dengan mata kunci L maupun kunci Bintang.</p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-37492086622005634562020-05-04T06:02:00.002+07:002020-06-28T10:01:09.435+07:00 Ulasan Tentang Mengasah pahat HSS<p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-9vKsOa0m_-0/WfnvB5IgsBI/AAAAAAAAAzY/_t3wW6_TyHY2X-XhZx5kTk-3PuFmG2JxACLcBGAs/s320/hss1.jpg><p><p>Tabel Sudut Bebas & Sudut Potong pada derajat<p><b>Material</b><p><b>Side</b><p><b>Clearance</b><p><b>Front</b><p><b> Clearance</b><p><b>Side</b><p><p><b>Rake</b><p><b>Back</b><p><p><b>Rake</b><p>Aluminum<p>12<p>8<p>16<p>35<p>Brass<p>10<p>8<p>lima to 24<p>0<p>Bronze<p>10<p>8<p>lima to 24<p>0<p>Cast Iron<p>10<p>8<p>12<p>5<p>Copper<p>12<p>10<p>20<p>16<p>Machine Steel<p>10?12<p>8<p>12?18<p>8?15<p>Tool Steel<p><p>(unhardened)<p>10<p>8<p>12<p>8<p>Stainless Steel<p>10<p>8<p>15?20<p>8<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-61RK5JDaAjE/WfnvlRuOYzI/AAAAAAAAAzk/E2fTDixBdM8v53v9-tdP3KU5yynma52ewCEwYBhgL/s320/hss3.JPG><p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-71637481477770207352020-05-04T06:02:00.001+07:002020-06-28T08:55:57.478+07:00Cara Nempel Ban Dalam Cepat<p>Dulu saat aku belum buka tempel ban,ketika jalan-jalan eh ban malah bocor akhirnya saya cari bengkel tempel ban ketemu deh tidak jauh sih cuma 500 m.<p><p>Mulailah proses pembukaan ban,aku perhatikan kok kayanya gampang tambal ban itu...?<p>Selang dua tahun dan saya mulai buka bengkel,dan karena modal usaha saya tipis hanya cukup bikin tempat,beli kunci dan beberapa suku cadang,akhirnya saya putuskan buka tempel ban saja,saya pikir sedikit ini modalnya pasti saya bisa melakukannya.<p><p>Mulailah tiba pasien aku praktekan yg pernah aku lihat dulu,<p>akhirnya terselesaikan deh,pompa & bayar,wah mantap jua nih & berangkat aja itu pasien, selang beberapa menit tiba lagi nih pasien,rupanya bocor lagi,hingga sebulan kaya begitu terus,mau tanya,tanya sama siapa?<p>Akhirnya saya putuskan membuat experimen berbagai macam cara saya coba dan akhirnya ketemu dan berhasil.<p><h3><b>Nah kini aku akan bagikan tip jitu tempel ban.</b></h3><p><p>1.Siapkan alat & bahan ter masuk ban yang mau di tempel.<p><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-gUlhRdE6QxA/Wgjqa2Fv-eI/AAAAAAAABJ0/UKZIPtrsF048Lzx-QM0eu77icAOvO1BsACLcBGAs/s200/20171113_073628.jpg></p>2. Kasar kan ban dengan gergaji besi hingga permukaan ban sangat kasar ditempat yang akan di tempel.<p><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-zPbB0jHrAYk/Wgjq6W-feiI/AAAAAAAABJ8/QZ726VJz0sk_IeioCUMSvDaoWf9NrDJWgCLcBGAs/s200/20171113_073029.jpg></p>3..Ambil potongan ban mentah kira-kira sebesar kuku jari.<p><p>4. Letakkan plat tipis diatas kompor,saya biasa gunakan bekas kaleng tinner buat saja agak lebar kaleng nya.<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-HrMaaOQoa3E/WgjrMIWE-fI/AAAAAAAABKA/sUrx0aXxR9kREg_DCHz-eMSIMj24FCEIwCLcBGAs/s200/20171113_073241.jpg><p><p>5. Letakkan karet mentah tepat di tengah ban yang bocor.<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-ucTwyw9_gxI/WgjrYMDqCdI/AAAAAAAABKE/nolQ-jebZtwb1Z0keCXzJ3t49gnbHJn8gCLcBGAs/s200/20171113_073211.jpg><p><p>6. Letakkan ban bocor tadi pada atas kompor yang posisi karet mentah nya melekat di plat kaleng tinner.<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-9kxQKKDwTng/WgjriNMeCCI/AAAAAAAABKM/yqMgfKHo1ssRwAbsCHLowRL5lsUJ-skHgCLcBGAs/s200/20171113_073354.jpg><p><p>7. Letakkan potongan ban dalam lipat dua,letakkan pada atas ban yang mau pada tempel.<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-rbmCJ3u6Zog/WgjrvwQlh6I/AAAAAAAABKQ/0IKj1Vx5nOoObh0nLiHVOxH9FspO_6LAQCLcBGAs/s200/20171113_073420.jpg><p><p>8. Ambil piston bekas yang pistonnya konkaf kedalam,letakkan di atas rabat ban.<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/--FycOjOtSzQ/Wgjr7gdDaTI/AAAAAAAABKU/0jhW2jUN2qcY04ZRF8s3zfihsx1JfJb2wCLcBGAs/s200/20171113_073446.jpg><p><p>9. Lalu jepit menggunakan penjepit bannya putar kencang tetapi kencangnya kencang yang mengunakan rasa bukan tenaga.<p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-9Jw6pfc9PYM/WgjsH2FGabI/AAAAAAAABKc/8iaGBKImnuI9qr43P8sO5Bb5b0e9ZBFRACLcBGAs/s200/20171113_073459.jpg><p><p>10. Mulailah pembakaran & biarkan.<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-u0DAPvnEQZc/WgjsP7DqbYI/AAAAAAAABKg/oXWO-P3kSPk8ud_WJhZ6C0DHR4P8HBZ1ACLcBGAs/s200/20171113_073531.jpg><p><p>Untuk mengecek kematangan ban tiap kompor sebenarnya sama, kuncinya hanya satu jika kita cipratkan air dia akan pribadi kering jangan lupa yah ciprat bukan siram.Kalau kompor yang aku gunakan umumnya lebih kurang 7 mnt proses matangnya.<p>Oke begitu lah cara yang saya lakukan selamat mencoba. Jika belum kentara mampu lihat video orisinil aku pada sini..?<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-68320187526501400402020-05-04T06:02:00.000+07:002020-06-28T08:55:57.440+07:00CARA MENYERVIS MOTOR<p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-sQPFxBU_PFI/WgMHbDT8mOI/AAAAAAAAABg/LRsF9kEfX3UPID-mSKe_36fw_fO7o3mMgCLcBGAs/s320/2013013056.jpg><p>Dua. Aki Yak, aki merupakan komponen sangat penting yg sering disepelekan. Aki sebagai vital pada mesin yang menganut sistem pengapian DC. Apabila aki bermasalah, mesin juga bermasalah. Begitu pula sistem kelistrikan, lampu akan sebagai nir terperinci, klakson kurang nyaring dll. Tips krusial merawat aki: ? Cek ketinggian air. Apabila kurang, masukkan air aki. ? Cek tegangan, apakah pada atas 12Volt. Apabila jauh pada bawah 12V, harus disetrum. ? Pada pagi hari, gunakan kick starter agar aki terisi listrik. JANGAN paksakan memencet electric starter lebih dari tiga dtk tanpa jeda! & JANGAN pencet lebih berdasarkan tiga kali jika memang mesin tak mau nyala. Cek aki secara rutin, ideal sebulan sekali.<p>3. BUSI Busi adalah piranti krusial juga di dalam kinerja mesin. Busi adalah pemercik bunga api pembakar BBM di ruang bakar. Apabila mesin batuk, tersendat, coba dicek kondisi busi. ? Bersihkan busi menurut kotoran & kerak yang menempel menggunakan bensin. ? Cek dan setel jarak elektroda busi ideal 0,7mm. ? Cek warna busi, apakah merah bata, putih berkerak, hitam berjelaga atau hitam basah. Idealnya, warna busi adalah merah bata, ini memberitahuakn pembakaran yg baik dengan arti suplai bahan bakar dan udara ideal. ? Cek percikan api, apakah masih akbar atau tidak. Caranya, pasangkan busi dalam chop busi, lalu dekatkan ke blok mesin, lalu engkol kick starter atau pencet electric starter, jika masih memercik berarti masih relatif baik.<p>4. Karburator (konvensional) atau Throttle Body (suntik/EFI) Yak inilah bagian yang mensugesti performa motor, jikalau piranti pencampur & pengabut udara & bakar ini kotor, maka mesin tidak maksimal . BERSIHKAN jika kotor, bila tidak mau repot membuka2, semprotkan saja CARBURATOR CLEANER ke venturi atau nama lainnya lubang masuk karburator/throttle body dan ke lubang busi. Jangan lupa juga bersihkan filter udaranya & gantilah bila sudah terlihat lama dan nir mampu dibersihkan.<p>5. Cek rantai dan gear set (final gear n sprocket). Cek dan atur kekencangan rantai. Berikut hukum pengaturan rantai: – Jika rantai kendor, kencangkanlah. – Jika rantai terlalu kencang, kendurkanlah. – Jika rantai kering, lumasi. – Jika rantai sudah tidak bisa disetel (jika diputar ada yang kencang ada yang kendur), rantai berisik dan gear sudah tajam, maka perlu segera diganti. Setelan rantai yang pas akan membuat rantai dan gear awet serta membuat perpindahan gigi empuk dan tarikan pas mantap.</p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-7365536502234150262020-05-03T22:02:00.002+07:002020-06-28T10:01:09.215+07:00 Ulasan Tentang Bubut Tirus<p>Ada banyak sekali metode buat membubut tirus. Berikut beberapa metode tadi:<p><b>1. Menggunakan Alat Potong Berbentuk Miring</b><p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-_AX97LHIu9s/WlTMvWyEMLI/AAAAAAAAA0A/hs-_DFFeZbY5vmpj1ZpHTE6OdSgTRvkWQCLcBGAs/s200/pahat%2Bbentuk%2Btirus.jpg></p>Pembubutan tirus juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat potong lebar yang berbentuk miring. Kemiringan alat potong tersebut harus disesuaikan dengan kemiringan tirus yang akan dibuat. Pembubutan tirus dengan alat potong miring ini dapat digolongkan dalam pembubutan bentuk.<p><p><b>2. Memiringkan Eretan Atas</b><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-ERniAWPAbqY/WlTTP22tpfI/AAAAAAAAA0U/-KKDf97eqMY20RTxfZ5YNkvISC2x7GNLACLcBGAs/s200/memutar%2Beretan%2Batas.jpg><p><p>Eretan atas pada mesin cabut dapat diputar atau dimiringkan dengan mengendorkan mur pengikat pada eretan tersebut. Penyesuaian sudut kemiringan bisa dilakukan dengan berpedoman dalam skala sudut yang ada pada eretan atas. Penyesuaian kemiringan memakai skala sudut pada eretan atas tadi adalah penyesuaian secara kasar. Untuk penyesuaian kemiringan secara halus, anda bisa menggunakan indera ukur dial.<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-DQxnr_wTAUw/WlTTcUNem8I/AAAAAAAAA0Y/AgYRAxa-z2ofxYlTyMRm-FD7dOMz-IAKQCLcBGAs/s200/tirus%2Bpendek.gif><p><p>Metode pembubutan tirus dengan memiringkan eretan atas adalah metode yg paling gampang. Membubut tirus dengan metode ini juga bisa digunakan buat membuat tirus menggunakan sudut kemiringan yang besar . Namun penggunaan eretan atas mempunyai keterbatasan. Membubut tirus dengan eretan atas membentuk tirus yg pendek. Selain itu membubut dengan eretan atas tidak bisa dilakukan secara otomatis.<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-sjdD0MKiWg0/WlTUuevVB7I/AAAAAAAAA0k/abWj-dIVJegASJChFQWXw_wgsk6llyUJACEwYBhgL/s320/rumus%2Btirus%2Bpendek.jpg><p><p><b>Tiga. Menggeser Kepala Lepas/Tailstock</b><p><p><img src=https://3.bp.blogspot.com/-ORpdShjFQV4/WlTWhDiJpgI/AAAAAAAAA04/ztGSMeU-RyU7SCmhM_IFoR2IiOaeRB5QwCLcBGAs/s320/tirus%2Bpanjang.gif><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-rouJXhPYJlk/WlTWYeqdO0I/AAAAAAAAA00/C1q3LiprrMQst2HUfbYoCKqfFNxvfBsDQCEwYBhgL/s200/tailstock.png><p><p>Tailstock mesin cabut bisa digeser ke samping menggunakan jarak pergeseran yang sangat terbatas. Oleh karena itu pembubutan tirus dengan menggeser tailstock hanya menghasilkan tirus yg ramping (sudut kemiringan tirus tidak besar : 0?-20?).<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-_BQhRHylr1U/WlTZboa-e4I/AAAAAAAAA1I/ycBHMpuEv_kS6rDiqW5ORptMcW2KNbqbACLcBGAs/s200/rumus%2Btirus%2Bpanjang.jpg><p><p>X = Jarak pengeseran kepala lepas<p>D = Diameter tirus terbesar<p>d = Diameter tirus terkecil<p>L = Panjang benda kerja total<p>l = Panjang tirus yg dibubut (tirus efektif)<p><b>4. Menggunakan Taper Attachment (Taper Guide Bar)</b><p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-fnV5YG7sWL0/WlTd4PlunnI/AAAAAAAAA1U/gmdJ5yg5a9E-MlCzDY9XN_pXj6xtqjEuACLcBGAs/s200/taper%2Battachment1.jpg><p><p>Membubut tirus dengan memakai taper attachment tergolong dalam jenis pembubutan copy. Proses pembubutan tirus bisa terjadi menggunakan menghubungkan eretan melintang menggunakan taper attachment. Taper attachment yg terhubung menggunakan eretan melintang mengakibatkan pergeseran secara radial selama proses penyayatan memanjang (longitudinal). Pergeseran tersebut terjadi sinkron dengan kemiringan dari taper attachment. Sebelum membubut dengan taper attachment, pastikan baut penyesuaian dalam eretan melintang disesuaikan terlebih dahulu.<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-KH3FnAhB6VM/WlTd8g4ZQJI/AAAAAAAAA1Y/TX1P7CMB4KQCCoBLSVR3iYnC6KENm14jgCEwYBhgL/s200/taper%2Battachment2.jpg></p>Metode pembubutan tirus dengan taper attachment memungkinkan kita untuk membuat tirus dengan rasio 1 : 5 atau dengan besar sudut tirus sekitar 20°. Proses penyayatan pada metode ini juga menggunakan eretan memanjang, sehingga proses penyayatannya dapat dilakukan secara otomatis.<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-76016860555711908002020-05-03T22:02:00.001+07:002020-06-28T08:55:57.513+07:00Cara Memancing Ikan Patin Sungai<p><table><tbody><tr><td><img src=https://4.bp.blogspot.com/-Lc5LAHRAtKc/WhG9Hpz8exI/AAAAAAAABnQ/Y1ocrbznl_4Rha8n2q5w3n3YtMqrXBYRACLcBGAs/s640/6372265584462820402.jpg><tr><td>Add caption</table><p><p>Kegiatan memancing memang menyenangkan apalagi suasana memancing yang masih alami.& jauh berdasarkan keramaian pokoknya gue banget lupa deh bila punya tagihan bank huhuuuuuy...<p>Memang sih memancing itu bagian menurut hobi,dan saya hanya sekedar membuatkan tip & pengalaman saja & hasilnya mantap broo.....<p>Ini hanya sekedar tip memancing ikan patin pada alam liar.<p>Umpan yg saya pakai pun gampang mendapatkan nya hanya buah kelapa sawit akan tetapi jangan salah loh,Kami kalau pergi memancing tidak repot seperti yang lain bawa banyak sekali macam umpan,kami relatif satu saja umpan nya buah kelapa sawit, dan hasilnya alham dulilah setiap pergi selalu berhasil dan tidak hanya ikan patin,ikan gurame,ikan kelabau,bayak lah<p>Saya rasa ikan di sungai itu doyan seluruh butir sawit kecuali ikan predator seperti gabus,Toman,Belum pernah dapat bila pake butir sawit.<p><b>Adapun cara mengolahnya</b><p>1.Ambil biji buah sawit atau kami bilang brondol atau buah sawit yg masak & jatuh<p><table><tbody><tr><td><img alt="" src=https://4.bp.blogspot.com/-LcWt_QIy-SI/WhG8lLDFbpI/AAAAAAAABnE/gfCLN0nJn1AKLNS3QyYusZC_fmFg_VOHwCLcBGAs/s640/20171115_111604.jpg title=egecole><tr><td>Add caption</table><p><p>2.Iris tipis tipis,cara mengiris nya pada mulai dari tangkai, lebar irissan kira kira sebesar telunjuk<p>tiga.Kaitkan satu persatu irissan brondol tadi sampai melewati mata pancing kira kira sampai sepanjang telunjuk.<p>4.Kemudian remas hingga mengeluarkan minyak .<p>Bisa di lihat di video saya di sini bagai mana cara saya memasang umpan berondol atau buah sawit.<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-8a-HkXPJNJk/WhG85c14n2I/AAAAAAAABnI/chvpSNjHnJkDuf292K6qUl2D1OX4xwKqACLcBGAs/s640/20171115_111614.jpg><p><p>Ini merupakan buah sawit yg jatuh kami bilang namanya brondol,dan brondol ini sudah ada di mana mana,Kalau pada pulau jawa khususnya di wilayah Banten,Kalau terdapat yang butuh terus susah mencarinya aku bisa bantu kirim lewat online,saya hanya coba bantu mencarikan porto tranportasi plus ongkos kirim saya nir mampu membantu maaf yah, Memang sih umpan buat memancing ikan patin itu banyak tetapi butir sawit ini termasuk yang paling jitu,selamat mencoba semoga berhasil oke.</p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-45531642444070505402020-05-03T22:02:00.000+07:002020-06-28T08:55:57.191+07:00CARA MENGGANTI BAN MOTOR<p><p><img src=https://2.bp.blogspot.com/-hzKs_pD1ZhQ/WgUcMQTkBUI/AAAAAAAAACc/2pxAGtjVcZ4jEM00vqd4Sse-LU6dMulLACLcBGAs/s200/IMG_3643_resize.jpg> <b>Cara mengubah ban luar & pada dalam motor : </b><p><p><p>1. Sepeda motor distandarkan terlebih dahulu ( standart 2 kaki ) di tempat yang homogen atau bagian atas lantai tidak miring dan licin.<p>Dua. Kendorkan dan lepaskan poros roda yg akan diganti bannya.<p>Tiga. Kempeskan roda<p>4. Tekan-tekan sisi ban secara merata.<p>Lima. Congkel salah satu sisi ban luar memakai 3 pencongkel sekaligus pada 3 bagian yg berdekatan (arah congkelan keluar velg).<p>6. Kendorkan baut pengikat pentil dan keluarkan ban dalam.<p>7. Keluarkan sisi ban luar yang belum terlepas, memakai indera congkelan tadi hingga terlepas.<p>8. Pasangkan ban luar yang baru dengan cara memasukkan sebelah sisi terlebih dahulu.<p>9. Pasangkan ban pada yg baru dengan cara tepatkan pentil ke lubang pentil yang ada pada velg terlebih dahulu, lalu pasangkan mur dan kencangkan.<p>10. Congkel sisi ban luar yg belum dipasang kearah pada velg sampai semuanya terpasang ke alur velg misalnya semula dan usahakan jangan mencongkel ban pada, dikarenakan bila tercongkel, bisa kemungkinan bocor.<p>11. Tekan-tekan ban secara merata.<p>12. Isikan angin ke ban<p>13. Pasangkan roda & tepatkan ke lubang garpu lalu pasangkan poros roda kemudian kencangkan.<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-4494782127161087792020-05-03T14:02:00.002+07:002020-06-28T10:01:08.997+07:00 Ulasan Tentang Truing and Dressing<p>Pembentukan dan Penajaman ( Truing & Dressing )<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-ubZLYSoeE2s/WpQb-sM5NHI/AAAAAAAAA2E/67s1a1yo-h4J6p4px_e3Sn4pQIvEZprrACPcBGAYYCw/s200/t2.jpg> <img src=https://2.bp.blogspot.com/-P-yNb-xi2Wk/WpQb-oJf6mI/AAAAAAAAA2E/KaDpj5kImOwi66LUSppqiiY_DT6e6i1hACPcBGAYYCw/s200/t3.jpg><p><p>Truing:<p><ul><li>Membuat bentuk atau form yang diinginkan.<li>Menjaga permukan batu gerinda agar tetap rata<li>Memperbaiki putaran yang eksentrik</ul><p><p>Dressing:<p><ul><li>Mehilangkan butiran abrasive ( sisi potong ) yang sudah tumpul<li>Memunculkan sisi potong yang baru sehingga kemampuan potong menjadi optimal lagi, Secara singkat dapat dikatakan pergantian sisi potong</ul><p><p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-GXY2BgqiXXg/WpQiHERLEiI/AAAAAAAAA2Y/BteLGOHoak8B6P-O4-Mqp-yOElieBbo-ACLcBGAs/s200/t4.jpg><p><p>Hal-hal yg perlu diperhatikan pada waktu melakukan proses dressing / truing :<p>a) Intan dressing beserta-sama menggunakan roda gerinda wajib selalu diberi pendingin.<p>B) Kedalaman pemakanan ( depth of cut ) harus mini atau sedikit.<p>C) Posisi menurut intan pendressing tunggal merupakan bersudut 10? -15? Kebawah berdasarkan garis sumbu horizontal roda gerinda.<p>D) Pen-dressing-an dengan butiran intan yang disatukan ( cluster ), harus dipasang mengarah ke titik pusat roda gerinda.<p>E) Pen-dressing-an roda gerinda dimulai berdasarkan titik yg paling tinggi.<p>F) Untuk pendresingan yg kasar dapat digunakan roda baja atau batu dresser ( carborundum )<p>g) Pada pendresingan menggunakan intan ( diamond ) , buat mendapatkan hasil pendresingan yang kasar intan harus berkecimpung nisbi cepat dan memiliki ujung yg tajam. Sedang buat permukaan yang halus dipakai intan yg tumpul dan gerakannya lambat.<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-1-VC9uOJvKA/WpQjd8cLuLI/AAAAAAAAA28/mk4upXk5LOEHI5-xEtL5OAUe7HcZywMNgCLcBGAs/s200/t7.jpg> <img src=https://4.bp.blogspot.com/-XfX0wv8uKiw/WpQjkfN35lI/AAAAAAAAA3A/-GQzjvYXeTwX7tM2yLPFLYgWSA42hub0gCLcBGAs/s200/t8.jpg><p><p>Diamond dresser<p><p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-2jKB2ED8uzk/WpQij2mJlgI/AAAAAAAAA2c/9ZRvfJOmPzYIG3pfJJf-K-2XnpLDaVYyQCLcBGAs/s200/t6.jpg> <img src=https://3.bp.blogspot.com/-2flHTf66oHU/WpQitRDjIFI/AAAAAAAAA2o/_rz5pLf-2r8QBUn9pXhjnfdo1gr0OE3dwCLcBGAs/s200/t5.jpg><p><p>steel wheel dresser - star type<p><p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-xh6BDachH10/WpQj5qfmP3I/AAAAAAAAA3E/ms79YESwPIgIZfw0lKoTpehVl1AFdNMfgCLcBGAs/s320/t1.jpg><p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-76148361654793323692020-05-03T14:02:00.001+07:002020-06-28T08:55:57.548+07:00Cara Bongkar Pasang Kopling Satria<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-5iTtske5PHA/Wi_o6ZAGz1I/AAAAAAAAB6o/havcHuMG4FYQQCJI8yV3_NKByfwDWQZ9gCLcBGAs/s200/gue.jpg><p>Kain Klos atau bahasa lainnya Kampas Kopling pada Suzuki Satria 2 tak adalah pemisah antara piston & gigi transmisi.Kerja kopling ini sangat krusial & sangat berpengaruh terhadap kerja transmisi .<p><b> <u>Lacak kerusakan</u> </b><p>Sebenarnya kerusakan pada kopling ini sangat gampang buat pada prediksi. Pada saat kita tarik kopling ini hentakan bertenaga nir bertenaga ini sangat tidak sama.<p>1?. Bila kita tarik kopling & kita masukan gigi energi spontanya bertenaga hingga gigi 2 terasa spontan namun sesudah gigi tiga baru mulai nir kuat apalagi masuk 4 sangat lemah.Ini penyebabnya bukan pada koain klos tapi blok piston dan piston yg kurang bagus.Kalau ingin menemukan output yang maksimal gunakan blok set racing,atau sparepart asli Suzuki Japan.<p>2.➩ Bila kita tarik kopling dan kita masukan gigi 1 dan dilepas kolingnya tenaganya terasa ngayun ini sudah positip kain klos sudah haus ini harus mengadakan pergantian kain klos sekalian pernya.tapi jangan dulu ambil keputusan terkadang ini hanya setelanya yang telalu jauh.<p><u>??Selamat praktek.??</u><p><p>Kalau masih ada yang belum mengeti langsung aja liat di video asli saya atau komen di bawah ini. Insyaa Allah akan di beri jawaban.<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-8241510878065674532020-05-03T14:02:00.000+07:002020-06-28T08:55:57.652+07:00CARA MEMPERBAIKI KATUP PADA MOTOR<p><img src=https://1.bp.blogspot.com/-taEUUwIjyMw/WgW6W13-d3I/AAAAAAAAAC8/_c9BDni-j-w1YwnD04e0X523x6sa8OgawCLcBGAs/s1600/index.jpg><p>Pertama caba anda hidupkan terlebih dahulu motor dengan memakai kick starter & pada posisi grip gas pada putar penuh. Selah berulang ? Ulang dengan penuh energi supaya putaran yg pada hasilkan relatif kencang. Pada ketika terdengar mesin akan hayati tetapi berat, maka anda jangan melepas grip gas, tahan dulu sebagai akibatnya mesin meraung. Baru anda lebas & di biarkan buat langsam.<p><b>Untuk cara yg ke 2 yaitu :</b><p>Jika cara pertama anda lakukan nir berhasil maka, cara yang ke 2 yang wajib anda lakukan sebagai berikut.<p><ul><li>Pertama anda harus membuka karburator<li>Selanjutya anda buka manifold IN<li>Maka akan terlihat posisi buka tutup katup. Aturlah posisi katup pada posisi menutup.<li>Setelah itu masukanlah sedikit oli mesin ke lubang saluran klep atau anda bisa juga menyemprotkan carburetor cleaner,<li>Selanjutnya coba selah mesin, semprot atau berikan oli mesin lagi secukupnya ( jangan banyak – banyak ) hingga kompresi balik<li>Jika di rasa sudah ada sedikit tekanan kompresi , pasang kembali manifold dan karburator.<li>Setelah itu buka dan bersihkanlah busi, setelah bersih pasang kembali<li>Dan coba anda selah kembali dengan grip gas di putar sedikit penuh<li>Apabila mesin hidup dan mengeluarkan asap putih dari knalpot, itu tidak akan lama, nanti juga akan hilang sendiri asap warna putihnya.</ul>Jika yang terdapat kebocoran adalah katup EX maka langkah – langkahnya juga sama seperti di atashanya saja yang di buka adalah knalpot.<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8457259682334965145.post-91412509505850610102020-05-03T06:02:00.002+07:002020-06-28T10:01:08.783+07:00 Ulasan Tentang Pemilihan Toleransi<p><img src=https://4.bp.blogspot.com/-DoIbhdGPWpo/Wp1I7cj_IPI/AAAAAAAAA3o/mz9ctRIn-SoSZgKEAPtFgYKmTPMs57WxACLcBGAs/s200/1st%2Bgear.jpg><p><table><tbody><tr><td><p><b>Jenis Suaian (fit)</b><td><p><b>Suaian Rekomendasi</b><td><p><b>Ciri-ciri perakitan</b><td><p><b>Penggunaan</b><tr><td><p><b>Press fit</b><td><p>Pressfit kuat</table><p><p><p>Hanya bisa dirakit menggunakan tekanan atau perbedaan temperatur gaya ikatan kuat<p>Hubungan roda gigi & roda gila flens pada poros<p>Pressfit menengah<p>H7/s6<p>P7/h6*<p>H7/r6<p>H7/p6<p>Hanya mampu dirakit dengan tekanan atau disparitas temperatur, gaya ikatan bertenaga<p>Hubungan kopling, bus bantalan pada rumah, roda atau batang engkol, lapisan perunggu dalam hub.-hub. Besi tuang<p><b>Transition fit</b><p>Interfence fit<p>H7/p6<p>N7/h6*<p>Dirakit dengan tekanan<p>Rotor dalam poros motor, ring gigi<p>pada roda<p>Wringing fit<p>K7/h6<p>H7/k6<p>Dirakit dengan palu tangan<p>Puli, kopling, roda gigi, roda gila,<p>pemasangan roda kemudi menggunakan<p>tuas<p>Close sliding fit<p>H7/j6<p>H7/js6<p>Dirakit dengan tangan<p>Puli, roda gigi, roda kemudi, dan<p>bus bantalan buat dipasang<p>menggunakan gampang<p><b>Clearence fit</b><p><p><p>H7/h6<p>H8/h9<p>Masih bisa digerakkan tangan selama ada pelumasan<p>Sarung senter kepala tanggal, roda<p>gigi pengganti, kerah pengencang,<p>pengarah<p>H9/h9*<p>H11/h9<p>H11/h11<p>Bagian-bagian yang mudah dirakit,<p>bus antara, poros hll dibentuk dengan<p>proses tarik dingin<p>Close running fit<p>G7/h6*<p>H7/g6<p>Dapat beranjak tanpa<p>memperhatikan kelonggaran.<p>Bantalan, peluncur presisi<p>Running fit<p>H7/f7<p>F8/h6*<p>H8/f7<p>F8/h9*<p>Perlu diperhatikan<p>kelonggaran<p>Bantalan dengan kelonggaran yang perlu diperhatikan, bantalan poros engkol & btg engkol, bus bantalan dalam poros.<p>Light running fit<p>H8/g8<p>E9/h9<p>Kelonggaran relatif besar <p>Pemakaian bantalan pada poros yang panjang, bantalan yang dipakai pada mesin pertanian<p>Large running fit<p>H8/d9<p>D10/h9*<p>H11/d9<p>D10/h11*<p>Kelonggaran besar <p>Penggunaan poros pada mesiperalatan dan mesin torak menggunakan pemakaian bantalan jeda<p><p><p>Torak hidraulik yang beranjak<p>pada silinder, penggunaan<p>bantalan luncur untuk temperatur tinggi<p>Fit with big clearence<p>and tolerance<p>C11/h9*<p>C11/h11*<p>H11/c11<p>A11/h11*<p>H11/a11<p>Kelonggaran sangat akbar<p>Pena pengunci, pegas dan<p>penyangga rem, buat bantalan yg memiliki temperatur tinggi maupun berbahaya karena kotoran<p>& tidak relatif pelumas<p></p>Salwahttp://www.blogger.com/profile/07632223627523917488noreply@blogger.com0